REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengklaim telah menjalankan fungsi kerjanya dengan baik. Hal yang mencolok, menurut Bappenas, yakni turunnya angka kemiskinan dan pengangguran dalam setahun terakhir.
“Semua fungsi itu mengerucut pada visi misi pemerintahan SBY-Boediono yang mengedepankan 3+1 tujuan, yaitu pro growth, pro job, pro poor; dan pro environment” ungkapnya Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana dalam paparan kerjanya di kantornya, Rabu (20/10).
Menurutnya, pada tahun 2010 ini, pemerintah telah mampu menurunkan tingkat kemiskinan penduduk Indonesia sebesar 0,8 persen. "Tingkat kemiskinan Februari 2009 sebesar 14,15 persen dan sampai Maret 2010 sebesar 13,3 persen. Pengurangan 0,8 persen dalam satu tahun terakhir, ini capaian yang cukup luar biasa," paparnya.
Dijelaskannya, dalam perhitungan internasional di mana, jika suatu negara per tahunnya bisa menurunkan kemiskinan 0,1 persen itu termasuk oke. "Kalau turun 0,1-0,3 persen itu lebih baik, turun 0,3-0,5 persen itu baik, lebih dari 0,5 persen itu luar biasa. Kita paling tidak sudah 0,8 persen," ulas Armida. Menurutnya, Bappenas pada tahun 2011 menargetkan tingkat kemiskinan penduduk Indonesia akan berada di level 13,5%.
Selain itu, sambung dia, terjadi peningkatan jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH), dari 726.000 rumah tangga sangat miskin (RTSM) pada 13 provinsi tahun 2009, menjadi 816.000 RTSM pada 2010 yang tersebar di 20 provinsi.