Senin 18 Oct 2010 08:59 WIB

Layanan Ekspor Impor Barang Bandara Soekarno Hatta akan 24 Jam

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KUTA--Pelayanan ekspor impor barang di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng direncanakan akan berjalan selama 24 Jam. Hal ini mengingat besarnya permintaan dari pelaku jasa ekspor dan impor barang.

"Ada tuntutan kebutuhan layanan 24 jam di Cengkareng, contoh dari temen-temen dari DHL, PT Pos jasa titipan itu mereka kan sangat butuh (layanan) 24 jam, begitu juga untuk pengiriman tradable goods," ujar Ketua Tim Pelaksana Teknis National Single Window (NSW), Susiwijono, disela-sela rapat National Single Window , di Kuta Bali.

Menurut Susiwijono perusahaan yang bergerak dibidang jasa itu membutuhkan waktu pelayanan yang cepat. Sementara pelayanan dari Bea Cukai sekarang baru sampai pukul 24.00 WIB. "Mereka kan butuh service cepat," kata Susi

Untuk pelayanan 24 jam baru, kata Susi, baru diberlakukan pada pelabuhan. Antara lain, Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Belawan Medan dan. Namun dengan beroperasinya layanan 24 jam di Bandara, lanjut Susi, bukan berarti pelayanan di pelabuhan akan dikurangi.

"Oh bukan berkurang kalau namanya jasa itu sulit untuk kita kurangi, fasilitasnya kalau dikurangi ngamuklah orang itu. tapi tuntutan kebutuha di Airport kan tinggi. kalau sekarang belum ada policy nya, seperti itu kita akan mengajukan," ujarnya.

Harus diakui, layanan 24 jam yang sudah diterapkan saat ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Apalagi ketika diwaktu awal pembukaan dulu. Saat ingin transaksi pembayaran ekspor barang ternyata bank nya tutup.

"Hal-hal seperti ini tidak boleh terulang lagi, kita harus yang betul butuh komprehensif buat 24 jam. instansi mana saja yang minta jangan sepotong-potong, gak ada manfaatnya," ucap dia.

Bea Cukai sendiri, menurut Susi tidak terlalu bermasalah dalam penerapan pelayanan 24 jam. Karena selama ini sudah ada sistem pembagian pikit tiga shift. Masalahnya tidak semua intansi terkait siap, termasuk pelaku ekspor dan impor memanfaatkan itu. Faktornya beragam, seperti waktu kerja perusahaan yang hanya sampai dengan sore hari.

"Kalau dari kita di jamin ada ada pelayanan, masalahnya itu sudah jadi kebutuhakn kongkrit masyarakat ataukah belum. Saya sudah banyak mengalokasikan SDM, tapi nyatanya tidak sebanyak yang dibutuhkan kan ngapain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement