Selasa 05 Oct 2010 18:18 WIB

Irak Umumkan Kenaikan Cadangan, Harga Minyak Bervariasi

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak Amerika Serikat bervariasi atau "mixed" pada Senin waktu setempat, karena Irak melaporkan kenaikan tajam dalam cadangan minyak terbukti menjadi ke peringkat nomor tiga di dunia. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 11 sen menjadi 81,47 dolar per barel, setelah naik ke 82,38 dolar, harga tertinggi dalam hampir dua bulan.

Mamun minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan November kehilangan 47 sen menjadi 83,28 dolar. "Ini merupakan momentum lanjutan dari minggu lalu," kata analis Matt Smith dari Summit Energy.

Irak pada Senin melaporkan 143,1 miliar barel minyak yang dipercaya dapat ditambang dari tanah, atau naik 24 persen dari tingkat lama 115 miliar barel.

Peningkatan itu menempatkan Irak di belakang Arab Saudi dan Venezuela dalam hal cadangan diketahui, menurut data dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). "Cadangan minyak Irak yang dapat ditambang adalah 143,1 miliar barel," Menteri Minyak Hussein al-Shahristani mengatakan pada konferensi pers di Baghdad, mencatat angka ini tidak termasuk cadangan apapun di wilayah otonomi Kurdistan.

Lebih lanjut 33,486 miliar barel tidak dapat ditambang, kata Shahristani.

Analis energi sebelumnya mengatakan, mereka memperkirakan angka 115 miliar barel untuk meningkat, karena tidak ada eksplorasi dilakukan pada masa pemerintahan diktator Saddam Hussein. Harga minyak mencapai tertinggi lima bulan mendekati 84 dolar pekan lalu di London karena data ekonomi meningkat menunjukkan sebuah prospek yang kuat untuk kebutuhan energi.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement