Selasa 05 Oct 2010 08:25 WIB

BRI Eksekusi Rencana Stock Split Tahun Depan

Rep: agung budiono/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan dilakukan pada tahun 2011. "Stock split eksekusinya paling mungkin baru bisa kami lakukan tahun depan," papar Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquini,  dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Senin (4/10).

Dia menuturkan, saat ini perseroan masih terus melakukan kajian mengenai aksi korporasi tersebut. "Kita masih kaji terus, rasionya belum juga kita tentukan," papar Baiquni.

Baiquni menjelaskan, perseroan terlebih dulu akan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu dalam RUPS Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada bulan November 2010. "Nanti kita RUPS dulu, kemungkinan di bulan November nanti," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI, Sofyan Baasyir mengungkapkan, perseroan berencana memecah nilai nominal sahamnya dengan rasio 1:2 atau1:4. "Tujuannya, adalah untuk meningkatkan kapitalisasi pasar perseroan hingga diatas Rp 100 triliun dibandingkan Rp 98 triliun saat ini," pungkasnya.

Terkait adanya rencana untuk mengakusisi PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), Baiquni menjelaskan, saat ini perseroan masih akan melakukan kajian terlebih dahulu meski telah memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN. "Yang penting kita sudah dapat lampu hijau dari pemerintah," imbuh Baiquni.

Dia menjelaskan, pihakanya akan memakai dana dari kas internal untuk akuisisi Bank Bukopin. "Dana kas internal itu berasal dari laba yang ditahan selama ini," ungkap Baiquni. Namun Baiquni mengaku, BRI belum menentukan besaran dana untuk mewujudkan aksi korporasi tersebut. Hingga saat ini jumlah tersebut masih terus dalam perhitungan.

Meski demikian, ia enggan menjelaskan seperti apa rencana perseroan setelah akuisisi dilakukan. "Kita belum sampai kesana, setelah kajian selesai tentunya kita akan melakukan uji tuntas (due  diligence) terlebih dahulu," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengarahkan BRI untuk mengakuisisi Bank Bukopin. Pasalnya, keduanya memiliki core business atau inti usaha yang sejalan-. PT Jamsostek diminta menarik diri dari rencana pembelian saham Bukopin.

Jika Bukopin resmi diakuisisi oleh BRI, maka Bukopin dan Bank Agro-yang baru saja diakuisisi BRI- bisa dileburkan menjadi satu. Mustafa menuturkan nantinya gabungan kedua bank tersebut akan fokus kepada pengembangan sektor pertanian, koperasi, serta UMKM (kredit usaha mikro, kecil, dan menengah).

"Kalau ini (Bukopin) jadi diambil oleh BRI, bersama dengan Bank Agro menjadi perpanjangan tangan BRI untuk menyalurkan kredit sektor pertanian, dan UMKM (usaha kecil mikro dan menengah). Saya harap Jamsostek menarik diri dari rencana membeli (saham) Bukopin, toh dua-duanya (BRI dan Jamsostek) milik kita (BUMN)," kata Menneg BUMN, Mustafa Abubakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement