Jumat 24 Sep 2010 03:58 WIB

PLN dan AP II Sepakati Kerja Sama Pengelolaan Listrik Bandara

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Bandara Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT PLN (Persero) akhirnya akan mengelola sistem kelistrikan di Bandara Soekarno Hatta. Dirut PLN Dahlan Iskan menyatakan PLN akan melayani sistem kelistrikan di bandara Soetta dengan level tiga yakni jaringan menengah.

Kerja sama pengelolaan ini kata Dahlan tertuang dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua belah pihak, Kamis (23/9) ini. Dahlan mengungkapkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak PLN, ternyata kabel-kabel yang ada di bandara Soetta diketahui telah kelelahan atau tidak layak pakai.

''Semua kabel-kabel di bandara sudah diperiksa dengan alat partial discharge yang berfungsi untuk mendeteksi kabel2 yang kemungkinan akan bermasalah. Setelah diperiksa, kabel-kabel bandara istilahnya, sudah kelelahan, karena bebannya sudah melebihi, disamping usianya yang tua,'' kata Dahlan di sela-sela Raker KemneteriaN ESDM bersama Komisi VII di DPR RI, Kamis (23/9).

Menurut Dahlan nanti harus ada penggantian-penggantian alat di bandara, termasuk diantaranya kubikel. ''Yang jadi masalah adalah, waktu penggantian kubikel itu semua listrik harus mati, dan ini tidak sebentar bisa berhari-hari, nah karena itu sedang dicari cara bagaimana mengganti kubikel tanpa mengganggu operasi bandara,'' kata dia.

Dahlan mengungkapkan karena kabel-kabel yang lama sudah tua, bahkan kubikel yang ada pabriknya sudah tidak produksi lagi maka PLN menyarankan agar kubikel ini diganti dengan yang baru.''Jadi pasang baru saja, tapi ini nanti tentu bandara bisa setuju atau tidak, dan itu diserahkan ke bandara,'' kata dia.

Menurut Dahlan, dalam perjanjian itu disepakati apa saja yang harus dilakukan dan sudah dirumuskan.''Nah ini soal mau dilakukan apa tidak kita kembalikan ke bandara, yang penting semua saran dan proposal sudah tertuang secara jelas,'' kata dia.

Dahlan mengungkakan untuk alat kubikel ini sangat spesifik. Fungsinya adalah untuk relay proteksi seperti sakelar tapi besar. ''Pemesanan kubikel sekitar 160 unit, satu unitnya sekitar Rp50 juta rupiah,'' kata dia. Dahlan menambahkan, kubikel ini berfungsi juga untuk melokalisir kalau ada gangguan listrik.''Misal di kamar mandi ada masalah, maka yang lainnya tidak terkena dampak,'' kata dia.

Sementara itu Direktur AP 2, Tri S Sunoko menyatakan pola kerja sama dengan PLN disepakatai pada level tiga. ''Penanganan PLN sampai dengan seluruh tegangan menengah sedangkan tegangan rendah ditangani petugas AP 2,'' kata Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement