REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia tahun ini menjadi salah satu negara dengan prestasi terbaik dalam World Economic Forum (WEF) dan berhasil naik 10 peringkat, dari ranking 54 pada tahun lalu menjadi ranking 44 pada 2010, Selasa (14/9).
Kenaikan peringkat Indonesia tersebut terutama disebabkan oleh kondisi makro ekonomi yang sehat serta perbaikan pada indikator pendidikan. Indonesia dinilai berhasil mempertahankan kondisi makro ekonomi yang sehat bahkan di saat krisis ekonomi sedang berlangsung. Keberhasilan ini membawa Indonesia naik 18 peringkat dari sisi kesehatan makroekonomi ke posisi 34.
Ketika banyak negara mengalami defisit budget, Indonesia berhasil mengatasi masalah tersebut dengan sangat baik. Demikian juga dengan utang publik, utang publik Indonesia tetap pada titik yang terkendali, yakni sejumlah 31 persen dari GDP, sementara tingkat tabungan meningkat sebesar 33 persen dari GDP.
Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat inflasi pada 2009. Tercatat bahwa Inflasi di tahun 2009 menurun menjadi 4.8 persen, setegah dari inflasi tahun 2008.
Disebutkan pula Indonesia telah mengalami banyak kemajuan di bidang pendidikan yang ditunjukkan dengan makin membaiknya angka Indonesia pada indikator yang berhubungan dengan pendidikan sebagaimana diukur oleh Global Competitiveness Index (GCI).
Walaupun demikian masih terdapat beberapa hal di mana Indonesia dapat terus menjadi lebih baik. Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah kondisi infrastruktur Indonesia (posisi 82), jalan ( posisi 84), dan ketersediaan pasokan listrik ( posisi 97).
Selain infrastruktur, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah makin memburuknya kondisi kesehatan terutama yang berkaitan dengan tuberculosis (TBC), malaria, dan tingginya angka kematian bayi yang merupakan yang tertinggi di dunia.
Hal terakhir yang juga perlu mendapat perhatian adalah tingkat penggunaan ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang masih tetap rendah di posisi 103, apalagi jika dibandingkan dengan penggunaan internasional.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, naiknya posisi Indonesia ke peringkat 44 menunjukan adanya pelayanan publik yang lebih baik. Selain itu, secara makro ekonomi Indonesia juga berada dalam nilai yang cukup baik dibandingkan negara-negara lain.
"Meski daya saing Indonesia rankingnya berhasil naik 10 peringkat, dari ranking 54 menjadi ranking 44 pada 2010 sebagaimana dirilis World Economic Forum, tapi perbaikan infrastruktur masih akan menjadi pekerjaan rumah pemerintah," kata Hatta di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/9).
Hatta menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah menyangkut infrastruktur. Pertama, perbaikan dan penyediaan infrastruktur dasar seperti perumahan, air bersih, dan air minum. Kedua, perbaikan dan penyediaan infrastruktur sektor pertanian seperti irigasi, waduk, dan berbagai sarana lain terkait pangan. Ketiga, perbaikan dan penyediaan infrastruktur riil dalam mendukung ekonomi seperti seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, rel kereta api, dan sebagainya.