Rabu 08 Sep 2010 07:46 WIB

PGRI Jateng Berencana Dirikan BPR Guru

Rep: eko widiyatno/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Terobosan baru akan coba diupayakan pengurus organisasi guru di Jawa Tengah. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng Subagyo Brotosejati, menyatakan saat ini pihaknya berencana untuk mendirikan bank guru.

Dia berharap, bank guru yang berbentuk bank perkreditan rakyat (BPR) ini, sudah bisa diluncurkan pada Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-65, 25 Nopember 2010 mendatang. Dengan jumlah anggota PGRI se-Jateng yang mencapai sekitar 255 ribu orang, Subagyo yakin Bank Guru ini akan mampu eksis, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya kaum guru.

''Dengan adanya bank guru, para guru nantinya tidak mengalami kendala dalam mendapatkan dana. Jika guru hendak membeli laptop atau kuliah, misalnya, mereka bisa menikmati pinjaman dari Bank Guru. Bank ini didedikasikan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme serta perlindungan guru,'' kata Subagyo dalam acara launching ‘Dewi Shinta Room’ Hotel Kencana Purbalingga, Selasa (7/9).

Bank Guru akan menjadi salah satu unit usaha di bawah PGRI Pusat. Sedangkan mengenai pengelolaannya, nantinya aka diserahkan pada tenaga-tenaga profesional, sehingga dapat mengikuti ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

Mengenai saham pendirian bank guru ini, nantinya hanya akan dimiliki oleh para guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya. Nilai satu lembar saham, direncanakan memiliki nilai nominal Rp 100.000. Sementara modal minimal untuk mendirikan bank Guru untuk tingkat BPR adalah sebesar Rp 2 miliar. Untuk itu, dengan jumlah guru di Jateng mencapai 225 ribu orang, maka modal sebesar itu tidak terlalu sulit untuk dihimpun.

''Bank Guru ini, selain akan didirikan di Jateng, juga di lima provinsi lain yakni Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta,'' kata Subagyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement