REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Menteri Negara BUMN memastikan kementerian tengah melakukan evaluasi untuk merombak jajaran direksi PT Garuda Indonesia. Perombakan di tubuh maskapai penerbangan plat merah tersebut akan dilakukan pada tahun ini.
“Proses evaluasinya sudah mulai dan sedang berjalan,” ujar Mustafa Abubakar di sela-sela kunjungan ke pasar murah daging sapi di Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (7/9).
Dia melanjutkan, selain posisi Direktur Utama, ada dua sampai tiga posisi direksi lainnya yang akan dievaluasi. Hasil evaluasi akan menentukan apakah yang bersangkutan tetap pada jabatannya atau dilakukan penukaran jabatan (mutasi/rotasi). “Termasuk Dirut ada tiga atau empat posisi yang dievaluasi,” katanya.
Ihwal siapa calon yang bakal menggantikan posisi direksi saat ini, Mustafa menyatakan, kementerian telah memegang tiga nama calon pengganti pada setiap posisinya. “Nama-namanya sudah diusulkan.”
Kendati sudah ada nama, Mustafa menegaskan, proses evaluasi kinerja direksi Garuda tidak selalu berujung pada pergantian pejabatnya. Bila evaluasi hanya merekomendasikan peningkatan kinerja tanpa pergantian pejabat, maka Kementerian Negara BUMN tidak akan melakukan mutasi.
“Jadi semua tergantung evaluasinya nanti, apakah pergantian, pertukaran, atau apa.”
Dikatakan, pergantian direksi di tubuh BUMN bukan berarti pejabat yang sedang menjabat terlibat masalah negatif. Pergantian bisa dilakukan lantaran pejabat bersangkutan sudah purna tugas atau memasuki masa pensiun.
Menyangkut calon pengganti Direktur Utama Garuda saat ini, Mustafa menerangkan, figurnya bisa berasal dari kalangan internal maupun eksternal perseroan. “Pokoknya profesional, saya tidak bisa sebut di sini. Sabar saja ya, bisa dari dua-duanya (internal maupun eksternal, red),” pungkas Mustafa.