REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menyusul adanya gangguan terhadap sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu, PT Angkasa Pura II berniat membeli peralatan terkait sistem radar Air Traffic Service (ATS). Untuk mengadakan peralatan tersebut, AP II harus merogoh kocek sebesar Rp 850 miliar.
Sejauh ini, proses pengadaan peralatan tersebut baru memasuki tahap pengkajian spec peralatan, kemudian baru akan disampaikan kepada Kementerian BUMN. ''Ini masih diproses internal, baru tahap pengkajian spec (spesifikasi peralatan). Nah, pengkajian spec ini kira-kira membutuhkan waktu tiga bulan. Tapi, untuk pengajuan proposal (pengadaan peralatan) ke pemerintah (Kementerian BUMN) secepatnya," kata Direktur Utama AP II, Tri Sunoko, di Jakarta.
Untuk mendatangkan peralatan tersebut, ia mengutarakan sumber dananya berasal dari internal kas AP II dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mengingat gangguan sistem radar bandara bebarapa waktu lalu berdampak cukup signifikan terhadap kelancaran penerbangan, Tri menegaskan pihaknya lebih gencar melakukan pengecekan dan pemeliharaan peralatan.
''Kini pemeliharaan atau perawatan peralatannya setiap dua minggu sekali, sebelumnya hanya dua atau satu bulan sekali. Kami upayakan secepatnya bisa mendatangkan peralatan yang baru. Namun, kami juga tidak ingin terburu-buru takut nantinya tidak bertahan lama,'' terang Tri.