Kamis 02 Sep 2010 03:04 WIB

Neraca Perdagangan Bulanan Mulai Defisit

Rep: Teguh Fimansyah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk pertama kalinya sepanjang tahun ini (Januari -Juli), neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit. Badan Pusat Statistik mencatat Neraca perdagangan pada Juli defisit sebesar 128,7 juta dolar AS.

''Pertama kalinya tahun ini defisit sebesar 128,7 juta dolar AS, kecil memang,'' ujar Plh Deputi Statistik Produksi BPS, Subagio Dwijosumono, di Jakarta, Rabu (1/9).

Menurut Subagio, terjadinya defisit karena angka impor jauh lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Ekspor pada Juli mencapai 12,49 miliar dolar AS. Sementara nilai impor meroket hingga 12,62 miliar atau meningkat 7,32 persen dibanding Juni yang besar 11,76 miliar dolar AS. ''Untuk periode tahunan (year on year) impor bahkan naik 43,35 persen,'' kata dia.

Kenaikan impor dipicu oleh melonjaknya impor non migas yang totalnya mencapai 10,51 miliar dolar AS. Jumlah ini meningkat 12,20 persen atau sebesar 1,14 miliar dolar AS dibandingkan dengan Juni. Sementara selama Januar -Juli 2010 totalnya telah mencapai 60,33 miliar dolar AS atau naik 47,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Impor non migas terbesar terbesar yakni golongan barang mesin/peralatan mekani dengan nilai 1,94 miliar dolar AS. ''Dari januari sampai Juli bahkan Meningkat 37,04 persen secara year on year,'' terangnya.

Negara pemasok impor terbesar, lanjut Subagio, masih disumbang oleh Cina. Selama Januari sampai dengan Juli 2010 nilainya telah mencapai 10,97 miliar dolar AS dengan pangsa pasar 18,8 persen. Diikuti oleh Jepang 9,36 miliar dolar AS, dan Singapura 5,77 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement