REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian BUMN telah memanggil jajaran direksi PT Angkasa Pura II (AP II) menyusul matinya sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (29/8) kemarin. Nantinya, pemanggilan tersebut akan ditindaklanjuti dalam rapat dengan Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian).
''Besok akan kami rapatkan dengan Menko Perekonomian tentang matinya sistem radar ini. Kita (Kementerian BUMN) juga akan mengundang AP I dan II supaya kita semua waspada sehingga tidak ada fungsi-fungsi yang terganggu. Jadi, besok jam tujuh pagi kita akan rapat dengan Kemenko Perekonomian bersama AP I dan AP II," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (30/8).
Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian lantaran Hatta Rajasa yang saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian adalah mantan menteri perhubungan. Dengan begitu, Mustafa mengatakan, Menko Perekonomian dapat membantu mencarikan solusi. ''Pak Menko Perekonomian itu kan mantan menteri perhubungan. Jadi, kita meminta perhatiannya terhadap masalah itu,'' jelasnya.
Menyoal matinya sistem radar Bandara Soetta sekitar pukul 09.00-09.40 WIB kemarin, Mustafa memperkirakan terjadi akibat peralatannya yang sudah usang. Namun, ia juga mengatakan kemungkinan terjadinya human error (kesalahan manusia). ''Kemungkinan alat-alatnya juga sudah cukup haus atau lama. Tapi, kemungkinan juga ada faktor human error, selain itu (kejanggalan) peralatan dan sistem,'' ujarnya.