REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua konsorsium asal Jepang dan Inggris mengisyaratkan untuk mundur dari proyek pembangkit Tanjung Jati A Cirebon. Keduanya adalah Tomen Power Corporation asal Jepang dan International Power dari Inggris yang selama ini tergabung dalam konsorsium Tanjung Jati Power Company yang akan menggarap PLTU Tanjung Jati A berkapasitas 2x600 megawatt.
Chief Executive Officer PT Bakrie Power, Ali Herman Ibrahim, menyatakan saat ini Tomen dan International Power sudah mengisyaratkan untuk mundur meskipun sampai sekarang belum ada surat resminya. Menurutnya, dengan mundurnya kedua perusahaan tersebut berarti yang masih menggarap proyek tersebut adalah Bakrie dan PT Maharani Paramitra.
Seperti diketahui proyek PLTU Tanjung Jati A digarap oleh konsorsium yang terdiri dari PT Bakrie Power bersama PT Maharani Paramitra, Tomen Power Corporation, dan International Power. Awalnya, Bakrie Power dan Maharani masing-masing memiliki 20 persen saham sedangkan Tomen dan International masing-masing menguasai 30 persen saham.
Meski demikian, Ali tidak menyebut secara detil alasan pengunduran diri dua perusahaan tersebut. Tetapi, kemungkinan besar mundurnya kedua perusahaan tersebut dikarenakan semakin tidak jelasnya kelanjutan proyek Tanjung Jati A. ''Sampai saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari PLN atas power purchase agreement (PPA) listrik produksi dari pembangkit itu,'' ungkapnya.