REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Permintaan helm berlabel SNI diprediksikan mengalami peningkatan menjelang Lebaran, karena diperkirakan banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor pulang ke kampung halamannya. "Saya memperkirakan permintaan helm akan naik dua kali lipat dari biasanya, sebab akan banyak orang pulang mudik naik motor berboncengan," kata Hendrik, pedagang Helm Agung Helmet di Otista, Jakarta Timur, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini permintaan helm SNI masih stabil yang rata-rata mampu menjual 10 hingga 20 unit helm SNI dalam sehari, namun diperkirakan permintaan helm SNI akan melonjak menjelang Lebaran sekitar dua kali lipatnya. Ia menjelaskan, permintaan helm berlisensi SNI mulai terasa sejak pemerintah memberlakukan pemakaian helm SNI bagi pengguna sepeda motor pada 1 Maret 2010 silam. "Sejak pemerintah memberlakukan pemakaian helm SNI bagi pengguna sepeda motor pada 1 Maret 2010 lalu, permintaan helm SNI mulai terasa meningkat yang rata-rata mencapai 10 hingga 20 helm/hari, yang sebelumnya hanya mampu menjual di bawah 10 helm/hari," ujarnya.
Harga helm berlisensi SNI bervariasi, antara lain dari Rp125 ribu/unit hingga mencapai Rp2,5 juta/unit. Merek helm SNI, antara lain GM, MDS, Index, INK, GDR, AGV, MGV, Arai, dan lain-lain. Hal senada juga dikatakan Iwan, pedagang helm di Jaya Helmet Otista, permintaan helm SNI saat ini masih stabil yang rata-rata mampu menjual belasan helm dalam sehari,dan diperkirakan menjelang hari raya Idul Fitri permintaan helm SNI akan meningkat hingga dua kali lipat, dikarenakan untuk kebutuhan pulang mudik memakai sepeda motor.
"Biasanya menjelang Lebaran permintaan helm akan meningkat, apalagi helm SNI diperkirakan akan melonjak hingga dua kali lipatnya. Banyaknya masyarakat yang pulang kampung memakai sepeda motor, tampaknya permintaan helm juga akan meningkat," imbuhnya. Ia menjelaskan, harga helm SNI saat ini masih stabil dan diperkirakan harga helm akan meningkat menjelang Lebaran, dikarenakan permintaan helm akan meningkat.