REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Misterius penyebab padamnya lsitrik di Bandara Soeakrno-Hatta, Tangerang pada Jumat (6/8) lalu akhirnya terbongkar. Adapun penyebab gangguan listrik atau interupt selama 1,7 detik sekitar pukul 04.02 WIB itu dipastikan karena korsleting kabel lsitrik pada underground Bandara Soekarno-Hatta.
"Angkasa Pura (II) sudah menyampaikan penyebabnya (padamnya listrik). Jadi, terjadi korsleting pada (bagian) underground karena kerusakan kabel. Sehingga sistem tidak berjalan sebagaiamna mestinya," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (11/8).
Saat ini, ia mengutarakan pihak Angkasa Pura II dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tengah menyiapkan langkah-langkah untuk menindaklanjuti masalah tersebut secara konseptual. Mustafa mengatakan pihak AP II dan PLN akan memaparkan langkah-langkah mereka tersebut agar insiden padamnya listrik itu pekan lalu tidak terulang kembali.
"Kita meminta Angkasa Pura (II) dan PLN mempresentasikan semua (langkah-langkah) itu. Sehingga akan ada back-up dan tidak kecolongan (listrik kembali padam)," ujar Mustafa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mustafa memperkirakan ada tiga faktor penyebab padamnya lsitrik di Bandara Soekarno-Hatta. "Ada tiga penyebab. Kemungkinan peralatan usang yang (telah dipasang) dari tahun 1984. Kemungkinan kedua yaitu sistem yang tidak jalan. Yang ketiga itu kemungkinan adanya human error," jelas Mustafa.
Yang pasti, akibat padamnya lsitrik tersebut, menurut Manajer Humas AP II Andang Santoso, cukup fatal. Kendati kedipan hanya selama 1,7 detik, ia mengungkapkan dampaknya cukup besar terhadap kegiatan di bandara. Terhitung dari pukul 06.00-10.00 WIB, setidaknya ada 68 penerbangan, baik lokal maupun internasional yang mengalami penundaan atau delay. Namun, selepas pukul 10.00 WIB, ia mengatakan kegiatan penerbangan berangsur normal kembali.