Jumat 16 Jul 2010 23:34 WIB

2,3 Juta Kiloliter Berhasil Dihemat dengan Pembatasan BBM Subsidi

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Siwi Tri Puji B
Ilustrasi
Foto: Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah memastikan mobil pribadi produksi 2005 ke atas dipastikan terkena pembatasan menggunakan BBM bersubsidi. Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh menegaskan, masyarakat pemilik mobil keluaran 2005 ke atas dianggap masyarakat mampu sehingga tidak tepat mengkonsumsi BBM bersubsidi.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita H Legowo menyatakan, jika kebijakan pembatasan ini bisa diterapkan mulai September 2010 ini, maka penghematan BBM bersubsidi cukup signifikan. ''Penghematannya bisa mencapai 2,3 juta kilo liter hingga akhir tahun ini,'' kata Evita.

Menurut Evita, usulan rumusan pembatasan ini sudah diserahkan Menko Perekonomian untuk selanjutnya dibahas bersama DPR. Evita mengungkapkan pembatasan BBM tersebut akan dituangkan dalam revisi Perpres No 55 tahun 2005 yang telah diubah menjadi No 9 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Perpres No 55 Tahun 2005 tentang Harga Jual Eceran BBM dalam Negeri.

Sementara itu Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono mengungkapkan berdasarkan data Pertamina konsumsi BBM subsidi 2010 hingga 30 Juni 2010 sudah mencapai 50,93 persen dari kuota 36,5 juta kiloliter. Rinciannya untuk premium dari kuota 21,434 juta kiloliter realisasi Januari-Juni sudah mencapai 11,075 juta kiloliter atau 51,67 persen. Kerosine (mitan) dari kuota 3,800 juta kiloliter realisasinya sudah mencapai 1.261 juta kiloliter atau 33,17 persen. sedangkan solar, dari kuota 11,194.175 kiloliter sudah terealisasi 6,218 juta kiloliter atau 55,55 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement