Kamis 08 Jul 2010 05:52 WIB

Tarif Listrik Naik, Penerbit Dongkrak Harga Buku

Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Penerbit mulai menaikkan harga buku sebesar 10 hingga 15 persen menyusul kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010 yang menyebabkan kenaikan biaya produksi. Asisten Manajer Penerbit Erlangga Cabang Semarang, Didik Effendi, di Semarang, Rabu mengatakan kenaikan TDL berpengaruh sangat besar terhadap biaya produksi perusahaan, sebab sebagian besar proses produksi buku dilakukan secara mekanis.

Selain alasan kenaikan TDL, Didik mengatakan, harga bahan baku, seperti kertas juga naik setelah pemerintah mengumumkan kenaikan TDL bagi konsumen yang menggunakan daya di atas 900 volt ampere (VA). "Harga kertas juga melambung sehingga mau tidak mau harga buku kami pun naik hingga 15 persen, padahal sebelumnya harga buku juga telah mengalami kenaikan," ujarnya.

Erlangga merupakan salah satu perusahaan penerbitan besar yang memproduksi buku pelajaran untuk sekolah dasar dan sekolah menengah. Sebelumnya harga buku di Erlangga juga naik pada pertengahan tahun ini. Namun, Didik menambahkan, pihaknya baru akan menaikkan harga buku setelah siswa memulai tahun ajaran baru ini.

"Kami tidak dapat gegabah menaikkan harga buku karena kami juga menyesuaikan dengan kemampuan finansial orang tua siswa pada masa tahun ajaran baru seperti sekarang," katanya.

Pemilik Penerbit Toha Putra Semarang, Abdullah Toha, mengatakan pihaknya juga menaikkan harga 10-15 persen sejak awal Juli. Harga buku yang semula Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 27.500 hingga Rp 30 ribu. "Kenaikan harga ini selaras dengan naiknya harga bahan baku pembuatan buku," ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa penerbit tetap memasok buku ke pedagang bertepatan dengan dimulainya masa tahun ajaran baru, selain mendistribusikan langsung ke sekolah-sekolah.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement