REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi VII DPR, Bobby Adhityo Rizaldi, mendesak pemerintah segera mengidentifikasi secara jelas penyebab ledakan tabung gas yang marak terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, masalah ledakan tabung gas bukan sekadar persoalan teknis pada proyek konversi gas yang telah dimulai 2,5 tahun lalu, tapi juga telah menjadi masalah sosial.
''Hal ini sesuai dengan PP 59/2001 tentang Perlindungan Konsumen Barang dan Jasa, masyarakat berhak mendapatkan perlindungan atas penggunaan tabung tiga kg yang telah diberikan gratis sebanyak 44.465.000 paket,'' katanya di Jakarta, Selasa (6/7).
Karena itu, ia menilai solusi yang paling tepat dan dapat diambil adalah bilamana pemerintah dapat mengidentifikasi secara jelas dan detail mengenai penyebab meledaknya tabung-tabung tersebut. Bobby menjelaskan, hasil penelitian Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyebutkan bahwa 66 persen tabung gas tiga kilogram yang beredar di masyarakat tidak memenuhi standar, belum cukup kuat untuk menentukan langkah yang harus diambil pemerintah.
Pemerintah harus mampu menjelaskan penyebab ledakan tersebut, apakah alatnya (tabung, slang, regulator, dan sebagainya) atau karena kelalaian pemakaian, seperti kebocoran yang tidak terdeteksi ataupun salah penggunaan, sehingga pemerintah dapat memfokuskan pada pengawasan proses produksi juga sosialisasi penggunaan tabung gas.