REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi VII DPR menilai pemerintah sudah selayaknya memilih salah satu dari pilihan-pilihan untuk proyek lapangan gas (blok) Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah. Anggota Komisi VII, Satya W Yudha, menyatakan pilihan-pilihan tersebut antara lain adalah membantu skema finansial dengan membentuk konsorsium bank-bank lokal atau merevisi harga gas domestik menjadi lebih ekonomis untuk pengembang bisnis hulu migas.
''Pilihan lainnya adalah menetapkan usulan konsorsium Donggi dengan skema ODA atau overseas development aid. Ini dengan tetap menyisakan pangsa pasar untuk domestik,'' kata Satya kepada Republika, Jumat (18/6).
Anggota DPR dari Fraksi Golkar ini menambahkan untuk usulan pertama dan kedua adalah yang paling ideal. ''Dengan demikian bisa dipasarkan domestik semuanya,'' kata Satya.
Sementara itu jika pilihan pertama dan kedua itu tidak bisa, maka pilihan pemerintah di opsi ketiga untuk memutuskan usulan konsorsium Donggi perlu ditindak lanjuti. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat alasan-alasan hukum agar tidak menjadi tergugat oleh keputusan pemerintah yang lalu.