Kamis 17 Jun 2010 07:53 WIB

Garuda Kembangkan Teknologi Informasi Penerbangan Tahun 2010

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan akan mengembangkan teknologi informasi (TI) penerbangan pada 2011 untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya.

"Tahun depan, kita kembangkan. Penumpang nantinya bisa internetan dan kirim pesan singkat," kata Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, usai menandatangani nota kesepahaman tentang pembayaran tiket via T-Cash dengan Telkomsel, di Jakarta, Rabu.

Menurut Emirsyah, semua pesawat baru Garuda Indonesia akan dilengkapi teknologi "mobile" dan selanjutnya, semua pesawat Garuda yang ada juga akan dilengkapinya.

Dengan teknologi itu, konsumen Garuda bisa melakukan komunikasi melalui SMS (short message servive) dan mengoperasikan komputer jinjing untuk komunikasi melalui internet selama dalam penerbangan. "Teknologi ini sudah dikembangkan di luar negeri dan tidak mengganggu sistem navigasi, kecuali untuk panggilan telepon," katanya.

Adanya regulasi dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang melarang penggunaan sarana telekomunikasi dalam pesawat saat terbang, Emirsyah mengatakan, pihaknya akan berbicara dengan pemerintah. "Nanti kita bicarakan dengan Kementerian Perhubungan," katanya.

Menyinggung kerjasama dengan Telkomsel, Emirsyah menjelaskan, kerjasamanya dalam bentuk pelayanan kemudahan pembelian tiket dan pesan tempat duduk kepada calon penumpang Garuda melalui telepon seluler. "Pelanggan Telkomsel yang jumlahnya 86 juta bisa memanfaatkan kerjasama ini," katanya.

Dirut Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, menyatakan, pihaknya akan menggunakan fasilitas T-Cash untuk memberi kemudahan bagi 86 juta pelanggan Telkomsel dalam membeli tiket Garuda. T-Cash merupakan salah satu yang dikembangkan Telkomsel bersama dengan mobile payment dan mobile advertising.

Terkait dengan keinginan DPR agar komponen penerbangan haji tahun ini diturunkan, Emirsyah menegaskan, pihaknya akan menerima apa pun keputusan pemerintah dan DPR.

Dia juga menegaskan, jika hal itu berdampak pada penurunan margin profit Garuda, maka pelayanan tidak akan berkurang kepada jamaah. "Kami akan memberi pelayanan yang terbaik kepada para jamaah haji. Yang penting, penerbangan jamaah haji lancar dan Garuda tidak rugi," katanya.

Ia memaparkan, biaya penerbangan jamaah haji tergantung dari harga fuel dunia. "Jika kontrak dengan Kementerian Agama sudah ditandatangani dan ketika proses penerbangan haji dimulai, ternyata harga fuel naik, ya itu resiko kami," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement