Sabtu 28 Jan 2023 19:11 WIB

Kementan Sinkronisasi Program Petani Milenial Jatim dengan Bappeda Malang

Polbangtan Malang sebagai PPIU bersinergi dengan Bappeda jelang Musrenbang 2023

Dalam upaya optimalisasi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Jawa Timur, Kementerian Pertanian RI menggelar Rapat Koordinasi Sinkronisasi (Rakor) Program dan Anggaran dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemkab Malang (Bappeda) di Malang, Kamis (26/1).
Foto: Kementan
Dalam upaya optimalisasi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Jawa Timur, Kementerian Pertanian RI menggelar Rapat Koordinasi Sinkronisasi (Rakor) Program dan Anggaran dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemkab Malang (Bappeda) di Malang, Kamis (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dalam upaya optimalisasi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Jawa Timur, Kementerian Pertanian RI menggelar Rapat Koordinasi Sinkronisasi (Rakor) Program dan Anggaran dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemkab Malang (Bappeda) di Malang, Kamis (26/1).

Rakor digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Bappeda Malang dalam upaya sinergi melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2023, optimalisasi kinerja District Multi Stakeholders Forum (DMSF) dan sinkronisasi program lainnya.

Hadir Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Kepala Bappeda Pemkab Malang, Tomi Herawanto dan Project Manager Program YESS PPIU Jatim, Acep Hariri beserta jajarannya.

Langkah tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pentingnya pengembangan SDM pertanian, dengan melibatkan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Saya mengajak para gubernur, bupati dan walikota sebagai elemen pemerintah daerah terus mengawal dan mendukung program pertanian, utamanya regenerasi petani bagi pembangunan pertanian berkelanjutan," katanya.

Menurutnya, persoalan pertanian harus dipecahkan bersama dengan mempererat koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga/kementerian serta pimpinan daerah hingga menyentuh level camat dan kepala desa.

Sejalan dengan arahan Mentan Syahrul, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) bahwa pihaknya mendorong regenerasi pertanian melalui pelibatan pemerintah daerah.

“Kami di Kementan berharap setiap tahunnya ada 1 juta generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika ini terlaksana, maka kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan tujuan Rakor adalah menjalin sinergitas serta sinkronisasi program dan anggaran pada pelaksanaan program YESS tahun 2023. 

"Kementan dan pemerintah daerah diharapkan saling mendukung dan erat bergandeng tangan dalam upaya regenerasi petani. Peran Bappeda sangat penting untuk melibatkan stakeholders guna mendukung regenerasi petani," katanya didampingi Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen.

Kepala Bappeda Pemkab Malang, Tomie Herawanto menyoroti sinergitas Program YESS harus dikawal dan sinkron dengan daerah, dapat dikenal secara luas, tidak hanya sebagai program pertanian namun program strategis pengembangan dan pembangunan bersama pusat dan daerah.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menambahkan bahwa Program YESS tahun 2023 akan meningkat dari 2022, sehingga para pemuda tidak akan berfikir 'bahwa bertani itu sulit' karena para pemuda akan difasilitasi oleh Program YESS.

Dia juga meyakini para Penerima Manfaat (PM) akan menjadi 'motor penggerak pertanian' maka diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan jalan bagi para PM dari Program YESS dapat menjadi role model bagi generasi milenial lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement