Sabtu 09 Jul 2022 12:22 WIB

BCA Dukung Kebijakan Suku Bunga Kredit di Sektor Perumahan

BCA mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi dan bisnis di tanah air.

Foto udara pembangunan sebuah perumahan bersubsidi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (14/6/2022). BCA mendukung kebijakan regulator terkait suku bunga kredit di sektor perumahan yang sejalan dengan kepuasan dan kenyamanan para nasabah.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Foto udara pembangunan sebuah perumahan bersubsidi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (14/6/2022). BCA mendukung kebijakan regulator terkait suku bunga kredit di sektor perumahan yang sejalan dengan kepuasan dan kenyamanan para nasabah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendukung kebijakan regulator terkait suku bunga kredit di sektor perumahan yang sejalan dengan kepuasan dan kenyamanan para nasabah. Gejolak global meningkatkan potensi kenaikan suku bunga yang membuat warga kesulitan membeli rumah.

"Komitmen kami dalam memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal bagi segenap nasabah akan selalu diselaraskan dengan kebijakan yang ada, termasuk penyesuaian suku bunga kredit atas pergerakan suku bunga acuan," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn, melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Hera menuturkan selain menyelaraskan dengan kebijakan yang ada, BCA juga mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi dan bisnis di tanah air. Dalam upaya mendukung pemulihan perekonomian nasional, tambah Hera, bank juga telah menggelar BCA Expoversary 2022 yang berlangsung baik secara online maupun offline.

Pada BCA Expoversary 2022, BCA menawarkan program suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah, khususnya kredit di sektor perumahan. Hal ini dilakukan agar nasabah mendapatkan kemudahan untuk membeli hunian idaman, yang sesuai dengan harapan kami.

 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan gejolak global yang berdampak pada potensi kenaikan suku bunga bisa memberikan implikasi terhadap sektor perumahan yaitu masyarakat sulit membeli rumah.

"Ini akan menjadi salah satu hal implikasi dari situasi dunia, ada pengaruhnya ke sektor perumahan," katanya dalam Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menuturkan hal itu terjadi karena suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang turut tinggi akan membuat masyarakat semakin kesulitan untuk memiliki rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement