Rabu 15 Apr 2020 19:55 WIB

Bagaimana Berdirinya Kopi Janji Jiwa?

Kopi Kekinian Banyak Penggemar, Bagaimana Berdirinya Kopi Janji Jiwa?

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Jadi Kopi Kekinian yang Banyak Penggemar, Bagaimana Berdirinya Kopi Janji Jiwa?. (FOTO: Instagram/kopijanjijiwa)
Jadi Kopi Kekinian yang Banyak Penggemar, Bagaimana Berdirinya Kopi Janji Jiwa?. (FOTO: Instagram/kopijanjijiwa)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Bisnis kopi memang kian menjamur diganderungi masyarakat. Hal ini lantaran Indonesia sendiri memiliki biji kopi terbaik di dunia, maka tak aneh apabila banyak yang akhirnya memutuska untuk berbisnis kopi kekinian.

Salah satu kopi kekinian lokal yang memiliki banyak penggemar adalah Kopi Janji Jiwa. Janji Jiwa sendiri telah melakukan ekspansi ke puluhan kota dengan ratusan gerai.

Baca Juga: Sederet Aksi Kopi Kenangan Cegah PHK Karyawan: dari Donasi Hingga Hanya Gaji CEO Rp1

Bahkan, merek kopi ini berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk “Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat Dalam Satu Tahun” tahun 2019.

Kedai Kopi Janji Jiwa yang paling jauh berada di kota Timika, Papua. Sang pendiri yang juga CEO-nya yakni Billy Kurniawan mendirikan Kopi Janji Jiwa sejak tahun 2018 di bawah naungan Jiwa Group. Kampanye digital pun dilakukan untuk memenangkan hati masyarakat.

Termasuk kolaborasi dengan brand besar seperti kosmetik Benefit saat merayakan Hari Kartini serta Sasa Santan untuk mengawinkan coco latte (kopi, gula aren, dan santan). Ada pula kolaborasi dengan Muhammad Aga, barista yang mewakili Indonesia di kompetisi World Barista Championship 2018.

Bahkan, Janji Jiwa juga menjadi official coffee partner film Gundala, market place sneakers Kick Avenue dan global brand Lock&Lock featuring Darbotz.

Meski demikian, Billy Kurniawan tidak menampik memiliki banyak saingan di bisnis yang sama. Namun pria lulusan Universitas Seattle ini mengaku tak gentar.

Apalagi, kata Billy, bisnis kopi Janji Jiwa yang dibangunnya, tak semata-mata mengejar keuntungan, tetapi juga membawa misi edukasi kepada masyarakat. Meski rata-rata gerainya berkonsep grab and go, ia ingin produk yang diberikan tetap merasuk ke jiwa konsumen. Hal tersebut sesuai dengan tagline-nya, yaitu Kopi dari Hati.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement