Senin 15 Dec 2025 14:59 WIB

Pertamina Imbau Warga Aceh Tenang, Jangan Lakukan Panic Buying LPG

Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat tetap tenang.

Rep: M. Nursyamsyi,/ Red: Ahmad Fikri Noor
Mobil tangki pertamina menaiki kapal Ro-Ro untuk bawa BBM dan LPG.
Foto: Pertamina
Mobil tangki pertamina menaiki kapal Ro-Ro untuk bawa BBM dan LPG.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH — PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengimbau masyarakat Aceh tetap tenang dan tidak melakukan pembelian LPG secara berlebihan di tengah keterbatasan akses distribusi akibat banjir dan longsor. Perusahaan menempatkan stabilitas pasokan dan ketenangan konsumen sebagai kunci menjaga keseimbangan pasar energi di wilayah terdampak.

PPN menilai lonjakan pembelian berisiko memperberat tekanan distribusi saat sejumlah jalur utama belum pulih, termasuk ruas Lhokseumawe–Bener Meriah serta jembatan penghubung Bireuen–Lhokseumawe. Dalam kondisi normal, pasokan LPG ke Banda Aceh bergantung pada jalur darat dari Lhokseumawe yang kini terputus.

Baca Juga

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Pertamina terus melakukan upaya terbaik agar energi tetap terdistribusi di tengah keterbatasan akses yang ada,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, Senin (15/12/2025).

Untuk menjaga keandalan suplai, PPN mengalihkan pola distribusi dengan skema darurat. Pasokan LPG ke Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen dilakukan melalui pengangkutan skid tank dari Integrated Terminal Lhokseumawe menuju Fuel Terminal Krueng Raya menggunakan kapal laut, lalu diteruskan melalui jalur darat ke wilayah sasaran.

Di Bireuen, distribusi dilakukan dengan metode khusus akibat jembatan terputus. Skid tank LPG diseberangkan menggunakan tali baja melintasi sungai agar pasokan tetap menjangkau pangkalan dan konsumen. Langkah ini dirancang untuk menjaga ketersediaan barang di pasar dan meredam kekhawatiran masyarakat.

“Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena masih terdapat ruas jalan yang belum tersambung, sehingga distribusi LPG dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh dilakukan menggunakan skema distribusi alternatif,” kata Roberth.

Distribusi juga memanfaatkan moda udara untuk menjangkau wilayah terisolasi. Pertamina Patra Niaga mengirim LPG ke Bener Meriah menggunakan helikopter dengan metode sling load serta menerapkan skema alternative emergency melalui kapal Ro-Ro guna menopang pasokan ke Pidie Jaya dan Bireuen. Untuk Aceh Timur dan Langsa, distribusi BBM dan LPG masih dapat dilakukan melalui jalur darat dari sisi timur Aceh.

Penguatan suplai disiapkan melalui kedatangan tambahan truk skid tank LPG dari Dumai, Palembang, Batam, dan Jawa yang dijadwalkan mulai tiba pada 20 Desember 2025. Pada tahap tanggap darurat, PPN menyalurkan total 983 tabung LPG, termasuk 739 tabung Bright Gas 12 kilogram untuk mendukung operasional dapur umum di Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Utara, dan Gayo Lues.

Pertamina Patra Niaga memastikan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terus berjalan untuk menjaga distribusi tetap lancar. Perusahaan menegaskan pasokan terus diupayakan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara merata tanpa kepanikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement