Friday, 7 Jumadil Akhir 1447 / 28 November 2025

Friday, 7 Jumadil Akhir 1447 / 28 November 2025

Kawasan Berikat PT SIOEN Semarang Asia Dorong Ekspansi Ekspor Garmen Asal Kendal

Jumat 28 Nov 2025 12:26 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) meresmikan status kawasan berikat bagi PT SIOEN Semarang Asia, Senin (24/11/2025).

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) meresmikan status kawasan berikat bagi PT SIOEN Semarang Asia, Senin (24/11/2025).

Foto: Bea Cukai
PT SIOEN Semarang Asia berlokasi di Kutoharjo, Kabupaten Kendal.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) meresmikan status kawasan berikat bagi PT SIOEN Semarang Asia, Senin (24/11/2025). Penetapan ini menjadi langkah dalam memperkuat fondasi industri berorientasi ekspor, khususnya pada sektor garmen dan konveksi yang selama ini menjadi salah satu penopang ekspor nasional.

PT SIOEN Semarang Asia yang berlokasi di Kutoharjo, Kabupaten Kendal, merupakan perusahaan tekstil dan konveksi yang memproduksi berbagai jenis apparel. Perusahaan ini memproduksi baju ski, pakaian olahraga, jaket musim dingin, celana pantai, hingga kaos.

Produk-produk tersebut telah menembus pasar internasional, termasuk negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, sehingga fasilitas kawasan berikat dinilai tepat untuk mendukung peningkatan daya saing perusahaan di pasar global.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, R. Megah Andiarto menjelaskan dengan status ini, perusahaan dapat mengimpor bahan baku, bahan penolong, dan mesin tanpa membayar bea masuk, PPN, maupun PPnBM selama seluruh hasil produksinya diekspor. Kebijakan ini menjadi dukungan nyata pemerintah dalam menekan biaya produksi dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

“Fasilitas ini pun berjalan seiring dengan kewajiban perusahaan untuk menaati seluruh regulasi yang berlaku, guna menciptakan iklim usaha yang sehat dan berintegritas,” kata Megah.

Dari sisi investasi dan pengembangan usaha, PT SIOEN Semarang Asia menunjukkan proyek pertumbuhan yang ambisius. Nilai investasi perusahaan tercatat sebesar Rp 66,93 miliar pada tahun 2025 dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp 137,04 miliar pada tahun 2029.

Tak hanya mendorong investasi, status kawasan berikat juga memberi dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 512 tenaga kerja lokal dan 3 tenaga kerja asing akan direkrut pada 2025, dengan proyeksi jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 1.505 tenaga kerja lokal dan 5 tenaga kerja asing pada 2029. Dampak ini diperkirakan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Peningkatan fasilitas dan efisiensi produksi diperkirakan menjadi kunci ekspansi ekspor perusahaan. Kapasitas produksi PT SIOEN Semarang Asia yang berada pada angka 40.950 piece pada akhir 2025 diproyeksikan melonjak drastis menjadi 982.800 piece per tahun pada 2026, dan meningkat lagi hingga mencapai 1.474.200 piece per tahun pada 2029.

Pihak perusahaan menyampaikan apresiasi atas dukungan serta kemudahan yang diberikan Bea Cukai. Dalam keterangannya, manajemen PT SIOEN Semarang Asia menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan fasilitas tersebut secara optimal demi mempercepat ekspansi usaha.

Dengan lahirnya kawasan berikat baru ini, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY berharap industri tekstil Jawa Tengah semakin berkembang dan mampu memberikan multiplier effect bagi sektor penunjang lainnya seperti logistik, kuliner, dan perumahan.

Peresmian PT SIOEN Semarang Asia sebagai kawasan berikat tidak hanya menjadi langkah penting bagi perusahaan, tetapi juga menjadi momentum positif bagi peningkatan ekspor daerah. Melalui sinergi antara pelaku industri dan pemerintah, ekosistem industri garmen Indonesia diharapkan semakin kuat dan inklusif ke berbagai lapisan ekonomi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA