Jumat 14 Nov 2025 16:00 WIB

Kereta Api Jadi Tumpuan Konektivitas Nasional

Transportasi berbasis rel menawarkan efisiensi lebih tinggi dan emisi lebih rendah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah penumpang memasuki gerbong kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/8/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah penumpang memasuki gerbong kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengembangan jaringan kereta api dipastikan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam memperkuat konektivitas nasional dan menekan biaya logistik. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai moda transportasi berbasis rel menawarkan efisiensi lebih tinggi dan emisi lebih rendah dibanding angkutan jalan.

“Distribusi logistik berbasis rel lebih efisien dan ramah lingkungan. Pendekatan ini merupakan bagian penting dalam membangun sistem transportasi modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah,” ujar AHY dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Baca Juga

Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan transformasi perusahaan diarahkan untuk mendukung kebijakan konektivitas nasional. Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan upaya tersebut mencakup penguatan layanan angkutan penumpang dan barang, pemanfaatan teknologi, serta pengembangan usaha penunjang.

Bobby menambahkan, percepatan inisiatif Integrated Logistic Solution menjadi strategi KAI untuk menghadirkan layanan logistik yang terintegrasi dan efisien.

“Inisiatif Integrated Logistic Solution kami dorong sebagai langkah memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional dan mendukung visi pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan daya saing bangsa,” kata Bobby.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan tren mobilitas masyarakat dan distribusi barang berbasis rel terus menguat. Sepanjang Januari–Oktober 2025, total pelanggan KAI Group mencapai 413.867.221 orang atau naik 8,15 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Anne menjelaskan pertumbuhan itu mencakup layanan kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, serta KA Makassar–Parepare. Pada sektor angkutan barang, volume tercatat 57.556.900 ton atau meningkat 0,69 persen, dengan batu bara sebagai komoditas terbesar mencapai 47,77 juta ton.

Anne mengatakan keberlanjutan distribusi komoditas seperti batu bara, semen, petikemas, BBM, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas industri dan ketahanan energi nasional. “KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin efisien, terukur, dan terintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo yang kembali ditekankan oleh Menko AHY,” ujar Anne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement