Kamis 02 Oct 2025 15:21 WIB

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan BBM Untuk Masyarakat Sesuai Aturan Pemerintah

Pertamina jamin seluruh BBM yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi pemerintah

Tangki Mobil Pertamina
Foto: Pertamina
Tangki Mobil Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), termasuk dengan membuka kolaborasi bersama SPBU swasta untuk memastikan layanan energi kepada masyarakat tetap terjamin.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa sebagai entitas bisnis energi nasional, pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan terbaik dengan tetap tunduk pada regulasi yang berlaku.

“Kami memastikan seluruh produk BBM yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi resmi pemerintah serta mekanisme pengadaan yang berlaku. Dalam menjalankan amanah menjaga pasokan energi nasional, Pertamina Patra Niaga tidak bekerja sendiri, tetapi kami juga terbuka untuk berkolaborasi dengan SPBU swasta,” jelas Roberth.

Lebih lanjut, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa distribusi BBM tidak hanya berfokus di perkotaan, namun juga menyentuh wilayah pelosok dari Sabang hingga Merauke. Upaya ini diiringi dengan investasi untuk memperkuat ketahanan energi, baik di daerah yang sedang berkembang maupun di wilayah terpencil, sebagai dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Terkait kolaborasi dengan badan usaha swasta, Pertamina Patra Niaga juga menekankan pentingnya ruang negosiasi yang saling menghormati prosedur internal masing-masing pihak. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat sistem layanan energi nasional secara menyeluruh demi masyarakat.

Menanggapi isu kandungan etanol dalam produk BBM, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa hal ini merupakan praktik yang lazim di kalangan perusahaan migas dan berlaku secara internasional.

“Penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10% telah menjadi best practice di banyak negara seperti di Amerika, Brazil, bahkan negara tetangga seperti Thailand, sebagai bagian dari upaya mendorong energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon,” tambah Roberth.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement