REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bukan pertama kalinya keluar dari kabinet pemerintahan. Sri pernah mundur sebagai menteri keuangan di tengah panasnya kasus Bank Century pada Mei 2010 lalu. Sri Mulyani, saat itu dipercaya Bank Dunia untuk menjadi managing director atau direktur pelaksana.
Saat itu, faktor pasar regional dan terpilihnya Sri Mulyani menjadi direktur pelaksana Bank Dunia langsung memberikan imbas negatif pada pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 5 Mei 2010 anjlok 112,77 poin atau 3,81 persen akibat sentimen tersebut. IHSG saat itu berada di level 2.846,24. Ini merupakan koreksi terdalam selama perdagangan saham pada 2010.
Ketika itu, atau pada 5 Mei 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima pengunduran diri Sri Mulyani. "Respons saya adalah saya menyetujui," kata SBY dikutip dari pemberitaan Republika.
Sebelum memberi keterangan pers, Presiden rapat bersama Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.

Sri Mulyani pun membenarkan kabar dia ditunjuk oleh Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick untuk menjadi managing director atau direktur pelaksana. Berita penunjukan Sri Mulyani dimuat di laman resmi Bank Dunia.
SBY menyampaikan, pindahnya Sri Mulyani ke Bank Dunia tidak tiba-tiba. Pada awal April, Bank Dunia sudah memberi tahu SBY rencana mereka meminang Sri Mulyani.