REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penutupan sementara fitur live TikTok tidak membuat Cindy (32), pemilik Poprella Mode, panik. Ia tetap tenang meski penjualan melalui siaran langsung harus terhenti sementara.
“Iya, belum bisa (live TikTok), jadinya libur dulu,” kata Cindy kepada Republika saat ditanya soal kondisi penjualan, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia percaya rezeki tidak hanya datang dari TikTok. “Kalau hari ini sama sekali tidak ada yang beli, besok berkali lipat yang beli. Kalkulator Allah tidak pernah salah,” ujarnya.
Cindy menilai wajar bila usaha tidak selalu ramai. Kadang pembeli bosan, kadang membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Karena itu, ia memilih menyerahkan hasil penjualan kepada Allah.
Ia juga tidak sepenuhnya bergantung pada live TikTok. Produk kerap dibawanya langsung saat menjemput anak sekolah atau dipromosikan melalui status WhatsApp.
Menurut Cindy, kontribusi dari live TikTok pun sebenarnya tidak besar. Ia menyebut algoritma belakangan tidak efektif karena penonton pasif, sementara biaya potongan cukup tinggi hingga memangkas keuntungan.
Poprella Mode sendiri menjual busana kasual hingga busana anak di berbagai platform, seperti Shopee dan TikTok Shop. Koleksinya beragam, mulai dari blus, rompi, rok, piyama, hingga daster dengan harga berkisar Rp 78 ribu hingga Rp 194 ribu.
Diketahui, TikTok memberlakukan pembatasan fitur siaran langsung di Indonesia sebagai respons atas meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa belakangan ini. “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab,” kata Juru Bicara TikTok, Ahad (31/8/2025).
Hingga kini, pihak TikTok belum menjawab pertanyaan Republika mengenai kapan fitur siaran langsung akan kembali dibuka. Sebelumnya, perusahaan hanya menyebut pembatasan akan berlangsung setidaknya beberapa hari ke depan.