Senin 01 Sep 2025 04:39 WIB

Mendes: Energi Terbarukan Jadi Solusi Listrik Desa Tertinggal

Forum energi bahas percepatan transisi menuju net zero emissions.

Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (9/8/2024). Ini solusi melistriki desa tertinggal.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (9/8/2024). Ini solusi melistriki desa tertinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menegaskan Indonesia menyimpan potensi besar energi baru terbarukan (EBT), mulai dari tenaga surya, angin, mikrohidro, hingga panas bumi untuk dimanfaatkan sebagai sumber listrik, terutama di desa tertinggal.

“Masih ada desa-desa yang belum terjangkau listrik. Padahal, wilayah perdesaan memiliki sumber energi yang melimpah. Kalau dikelola dengan baik, ini bisa jadi solusi berkelanjutan untuk menerangi masyarakat,” ujarnya dalam acara Nusantara Energy Forum 2025 di Nusantara Ballroom NT Tower, Jakarta, Ahad (31/8/2025).

Baca Juga

Dalam forum tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menambahkan bahwa pengembangan energi bersih tidak hanya menyelesaikan masalah listrik desa, tetapi juga mendukung percepatan target net zero emissions.

“Kita akan mempercepat dari target awal 2060. Dengan begitu, pemanfaatan energi terbarukan di desa diharapkan mampu menutup kesenjangan akses listrik sekaligus menjadikan desa sebagai penggerak utama transisi energi menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Alumni Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Patar Situmorang, menekankan pentingnya pengembangan energi terbarukan meski bauran energi nasional masih didominasi fosil.

“Ini modal besar untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Mau tidak mau, kita harus mengurangi emisi sesuai amanat Paris Agreement dan kesepakatan di Glasgow,” ujarnya.

Patar menambahkan, kebutuhan energi nasional terus meningkat sehingga percepatan pengembangan energi bersih menjadi kunci. Indonesia, katanya, tidak bisa lagi bergantung pada fosil, melainkan harus segera beralih ke energi yang berkelanjutan.

Forum bertema “Energizing Indonesia for a Sustainable Future” itu dihadiri sejumlah tokoh penting di bidang energi, investasi, dan pembangunan nasional. Hadir di antaranya Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM RI Todoratu Pasaribu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, serta Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu.

Turut hadir Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Zulfan Zahar, Direktur Teknologi PT PLN Evy Haryadi, Komisaris Utama dan Independen PT PLN Energi Primer Indonesia Nikson Silalahi, serta mantan Direktur Utama PLN Nur Pamudji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement