Jumat 22 Aug 2025 02:04 WIB

Bulog Wajibkan Gudang Jual 5 Ton Beras per Hari untuk Stabilkan Harga

Bulog menginstruksikan setiap gudang untuk menjual minimal 5 ton beras per hari guna menstabilkan pasokan dan harga di masyarakat.

Rep: antara/ Red: antara
Bulog mewajibkan gudang menjual 5 ton beras per hari untuk stabilisasi.
Bulog mewajibkan gudang menjual 5 ton beras per hari untuk stabilisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Bulog, melalui Direktur Utamanya Ahmad Rizal Ramdhani, menginstruksikan setiap gudangnya untuk menjual minimal lima ton beras setiap hari. Langkah ini diambil untuk menstabilkan pasokan dan harga beras di masyarakat, sebagaimana disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan, Jakarta, Kamis.

Ramdhani menekankan pentingnya percepatan distribusi beras melalui program Food Supply and Price Distribution (SPHP) baik langsung di depan gudang maupun melalui distribusi ke pasar. Ia mencatat bahwa pada tahun 2025, pemerintah menargetkan distribusi 1,5 juta ton beras SPHP, namun hingga kini baru 230.945 ton yang terdistribusi. Masih ada sekitar 1,269 juta ton beras yang harus didistribusikan untuk memenuhi target tersebut.

Untuk mempercepat distribusi, Bulog juga menerapkan pendekatan pemasaran langsung dengan mengirimkan staf ke pasar tradisional. Menurut Ramdhani, banyak penjual beras yang tidak mahir menggunakan teknologi, sehingga pendekatan langsung menjadi penting.

Selain itu, Bulog berencana untuk bekerja sama dengan TNI/Polri, koperasi Desa Merah Putih, perusahaan pangan BUMN, serta menerapkan sistem pre-order dan distribusi ritel modern untuk mempercepat pengiriman beras SPHP kepada konsumen.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan cadangan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton yang akan didistribusikan antara Juli hingga Desember. Sulaiman menegaskan bahwa di daerah dengan harga beras yang sudah rendah, beras SPHP tidak akan didistribusikan.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement