REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, K.H. Muhammad Cholil Nafis mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang akan mengirim bantuan beras sebanyak 10.000 ton ke Palestina. Menurutnya, bantuan tersebut sangat tepat terutama sebagai bentuk kemanusiaan atas penderitaan umat muslim di sana.
“Saya mengapresiasi dukungan Mentan Amran mewakili pemerintah Indonesia atas bantuan beras 10.000 ton beras kepada rakyat palestina,” ujar Kyai Cholil Nafis di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Bantuan kemanusiaan beras 10.000 ton diserahkan Senin (7/7/2025) secara simbolis oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia. Bantuan ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto sebelum bertolak ke Brasil untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025.
Kyai Cholil mengatakan bantuan beras untuk Palestina merupakan komitmen kuat terhadap dukungan kemerdekaan Palestina atas kekejaman Zionis terhadap kemanusiaan di Gaza. Dia berharap, bantuan tersebut segera sampai ke tangan rakyat Palestina yang kelaparan.
“Saya berharap bantuan ini segera sampai ke Palestina, khususnya di Gaza yang sekarang sedang mengalami kelaparan,” katanya.
Kyai Cholil mengatakan keputusan pemerintah RI dalam mengirim bantuan beras adalah bukti nyata Indonesia terus berada di barisan rakyat Palestina yang kini memerlukan bantuan pangan. “Langkah yang sangat bagus dan tepat sekali,” kata dia.
Sebelumya, dalam pertemuan bilateral kedua negara, Indonesia menginisiasi pendirian Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia di sektor pertanian dengan mengalokasikan lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Provinsi Sumatra Selatan. Zona ini diharapkan menjadi basis kerja sama jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan, mendorong pembangunan pedesaan, dan membuka peluang investasi pertanian yang saling menguntungkan.
Selain itu, kerjasama ini juga berkaitan dengan penguatan aspek pengembangan industri benih, bioteknologi, manajemen agribisnis, alat dan mesin pertanian, cadangan pangan, serta bidang-bidang lain.
Terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pengiriman bantuan beras akan diserahkan kepada Duta Besar Palestina di Indonesia terkait penentuan waktu dan mekanisme pendistribusian. ”Bantuan akan dikirim tergantung Dubes Palestina yang ada di Indonesia. Kapan saja bisa dikirim, kami serahkan berasnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Negara Palestina, Rezq Basheer-Salimia, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian luar biasa dan konsistensi dukungan pemerintah Indonesia.
”Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Indonesia. Terima kasih telah mendukung Palestina di semua bidang, terutama atas dukungan terhadap hak rakyat Palestina,” ucapnya.