REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha tambang Low Tuck Kwong resmi menyandang predikat sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires per 3 Juni 2025. Total kekayaan pria yang dikenal sebagai pendiri PT Bayan Resources Tbk itu tercatat mencapai 27,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 450 triliun (kurs Rp 16.300).
Low Tuck Kwong merupakan tokoh di balik kesuksesan Bayan Resources, salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Tanah Air. Berdiri sebagai pemain utama dalam industri pertambangan open cut, Bayan Resources mengoperasikan empat proyek besar yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Produksi batu bara perusahaan ini terus menunjukkan tren pertumbuhan. Dari 28,9 juta ton pada 2018, meningkat menjadi 31,8 juta ton pada 2019, kemudian 30,2 juta ton pada 2020, 37,6 juta ton pada 2021, 38,9 juta ton pada 2022, dan menembus 45 juta ton pada 2023.
Beberapa lokasi tambang utama Bayan Resources meliputi Tambang Teguh Sinar Abadi/Firman Ketaun Perkasa di Kutai Barat, Tambang Perkasa Inakakerta di Kutai Timur, Tambang Tabang/Pakar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, serta Tambang Wahana Baratama Mining di Satui, Kalimantan Selatan.
Selain dikenal sukses di bisnis, Low Tuck Kwong juga dikenal luas sebagai filantropis. Yayasan Low Tuck Kwong baru-baru ini menyumbangkan dana senilai 8 juta dolar Singapura kepada Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk beasiswa S1 dan program magister penuh waktu, termasuk untuk mahasiswa asal Indonesia.
Sebelumnya, pada 2023, Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew (LKYSPP) di bawah National University of Singapore (NUS) juga menerima sumbangan sebesar 101 juta dolar Singapura dari yayasan yang sama. Dana tersebut ditujukan untuk memperluas akses pendidikan bagi generasi muda Asia.
Yayasan Low Tuck Kwong sendiri berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan Asia melalui program pendidikan, layanan kesehatan, penelitian medis, serta berbagai inisiatif kesejahteraan sosial.