REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat pada perayaan ulang tahun ke-50, produsen elektronik lokal Polytron meluncurkan mobil listriknya, G3 dan G3+ di Jakarta, Selasa (6/5/2025). Mobil SUV lima penumpang ini merupakan sharing platform dengan Skyworth EV K milik Skyworth Group asal China, tapi dengan sejumlah penyesuaian untuk karakter konsumen Indonesia, termasuk memperbanyak Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di dalamnya.
Mobil ini sudah bisa langsung dipesan mulai hari peluncuran sampai 11 Juni dengan harga Rp 5 juta untuk pre book lewat marketplace blibli.com. Mobil dijanjikan akan dikirimkan ke konsumen pada bulan Juli 2025.
“Hari ini tepat di ulang tahun Polytron ke-50 tahun, momen tepat untuk meluncurkan mobil listrik pertama kami Polytron G3 dan G3+. Mobil ini bisa dideskripsikan dalam tiga kata kunci yaitu smart, luxury, dan freedom,” kata Commercial Director Polytron Tekno Wibowo di Jakarta, Selasa.
Mobil ini menggunakan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh berpenggerak roda depan dengan puncak daya 150kW (201 hp) dan torsi 320 Nm. Daya jelajahnya mobil ini diklaim mampu menempuh hingga 402 km (standar CLTC). Kapasitas baterai G3 dan G3+ berbeda dengan Skyworth K yang menggunakan 86 dan diklaim menempuh jarak hingga 489 km berdasarkan standar pengujian global WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure).
Menurut Tekno, kapasitas baterai yang berbeda ini termasuk dalam TKDN di G3 dan G3+. Polytron punya pemasok baterai lokal. Selain itu, mobil Poytron menggunakan premium audio XBR milik mereka sendiri serta menggunakan merek lokal.
Polytron menghadirkan dua skema pembiayaan, yakni mobil dengan baterai sewa dan mobil bersama baterai, mirip dengan formula yang diterapkan produsen mobil Vietnam Vinfast. Polytron menyebutnya skema Battery-as-a-Service (BaaS), yang memungkinkan konsumen memiliki mobil listrik tanpa harus membeli baterai di awal. Ini membuat harga kendaraan jauh lebih terjangkau.
Model G3 dengan sistem sewa baterai (subscription) dibanderol Rp 299 juta, sementara G3+ Rp 339 juta untuk OTR Jabodetabek. Sementara skema pembelian unit sudah dengan baterai (non-subscription), harga G3 dilepas Rp 419 juta dan G3+ Rp 459 juta.
Harga sewa baterai sebesar Rp 1,2 juta per bulan untuk jarak 1.500 kilometer. Jika jarak tempuh terlewati, akan dikenakan biaya sewa sebesar Rp 800 per kilometernya. Polytron memberikan kendaraan 5 penumpang ini garansi lima tahun atau hingga 150 ribu kilometer, roadside assistance 24/7, gratis charger portabel, dan gratis V2L charger.
“Inovasi Battery-as-a-Service kami dapatkan inspirasi dari kisah sukses motor listrik kami dimana mayoritas memilih menggunakan skema sewa baterai. BaaS ini turut kami hadirkan di Polytron G3 dan G3+ agar kendaraan listrik bisa lebih mudah diakses dan dimiliki oleh lebih banyak orang. Polytron G3 dan G3+ kami rancang untuk aksesibilitas yang lebih luas, tapi juga relevan dengan kebutuhan mobilitas harian masyarakat Indonesia saat ini," kata Tekno.
Perusahaan juga memberikan jaminan harga jual kembali alias assured resale value sebesar 70 persen untuk pemakaian selama tiga tahun.
"Kebijakan ini untuk menarik pembeli yang selama ini takut untuk membeli mobil listrik yang resale valuenya jatuh. Baru setahun harganya sudah turun bisa sampai 50 persen. Kami menjamin agar harga jualnya tidak jatuh," ungkap Tekno.
Lebih lanjut, untuk garansi komponen terpenting pada mobil listrik, yakni baterai, Polytron mengakomodasi garansi baterai hingga 8 tahun untuk skema non-subcription battery, sedangkan untuk skema subcription battery, baterai akan diganti tanpa batasan umur pakai.
Menurut Tekno, Polytron akan membangun delapan dealer penjualan. Empat dealer akan ditempatkan di Jakarta, satu di Bandung, satu di Semarang, dan dua di Surabaya.
"Ada sejumlah pihak juga yang sudah menjajaki untuk menjadi dealer," ungkap Tekno.
Polytron menargetkan penjualan 1.500 mobil untuk tahun 2025.