REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Timah Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (2/5/2025). Dalam RUPS disepakati mengangkat Kolonel Infanteri TNI Restu Widiyantoro sebagai Direktur Utama. Selain merombak jajaran direksi, RUPS juga menyepakati perombakan jajaran dewan komisaris, nama Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Rohman didapuk sebagai Komisaris Utama perusahaan timah terbesar di Indonesia ini.
Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis, sekaligus mendukung pencapaian target transformasi dan kinerja korporasi.
"Pergantian pengurus ini merupakan hal yang lazim dalam proses pembaruan manajemen, untuk terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tata kelola perusahaan yang lebih baik," ujar Rendi dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (2/5/2025).
Ia menambahkan, seluruh jajaran manajemen berkomitmen untuk melanjutkan peran strategis PT Timah sebagai agen pembangunan nasional serta meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap negara dan para pemangku kepentingan.
"Perusahaan juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Komisaris dan Direksi sebelumnya atas dedikasi yang telah diberikan. Semoga kepemimpinan baru dapat memperkuat arah strategis perusahaan ke depan," kata Rendi.
Restu memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman militer yang kuat di tingkat nasional maupun internasional. Ia meraih gelar Diploma S2 dari King’s College London pada tahun 1997 dan melanjutkan pendidikannya dengan memperoleh gelar Master of Defence dari Cranfield Universities pada tahun 1999.
Restu juga merupakan komandan pasukan perdamaian di Lebanon. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai pejabat penting di sejumlah satuan teritorial, di antaranya sebagai bagian dari Irdam VI/Mulawarman dan Komandan Korem 022/Pantai Timur.
Sedangkan Agus Rohman merupakan lulusan Akedemi Militer tahun 1988A. Ia pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009 hingga 2012.
Selain dua TNI, nama Yuslih Ihza Mahendra juga didapuk menjadi Komisaris PT Timah. Perbaikan tata kelola perusahaan ini menjadi poin penting dalam kelanjutan operasional perusahaan, imbas kasus hukum yang menjerat perusahaan ini.