Rabu 23 Apr 2025 17:20 WIB

Wamentan Yakin Kopdes Bisa Buat Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau

Kopdes Merah Putih merupakan arahan Presiden Prabowo.

Wamentan Sudaryono saat memimpin Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
Foto: kementan
Wamentan Sudaryono saat memimpin Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan peran strategis Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, sekaligus menyerap hasil panen petani langsung dari desa.

Menurut Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, keberadaan Kopdes Merah Putih merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh kebijakan termasuk kebijakan pangan benar-benar menyentuh rakyat.

“Presiden Prabowo ingin yang diurusi prioritas rakyat, bukan elit, bagaimana supaya pemberdayaan masyarakat desa bisa terlaksana degan baik. Keinginan Bapak Presiden bagaimana negara itu ketemu sama rakyatnya, memangkas jarak antara pemerintah dan rakyatnya melalui Kopdes Merah Putih,” kata Wamentan Sudaryono saat memimpin Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Selain itu, kata dia, Kopdes Merah Putih hadir untuk memperkuat ketersediaan sembako yang terjangkau di desa sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dengan model koperasi, rantai distribusi pangan akan lebih efisien, dan potensi kenaikan harga akibat distribusi panjang dapat ditekan.

Sudaryono yang juga merupakan Ketua Dewan Pengawas Bulog ini menyebutkan Kopdes Merah Putih dapat dijadikan sebagai agen penyalur pupuk subsidi, LPG, dan kebutuhan dasar lainnya. Hal ini diyakini akan memperkuat ketahanan pangan desa dan mengurangi ketergantungan pada jalur distribusi yang selama ini rawan spekulan.

Dengan Kopdes, kata dia, pemerintah ingin menjamin ketersediaan sembako sesuai HET dan penyerapan gabah sesuai HPP Rp6.500/kg. Kopdes diharapkan juga bisa memastikan pupuk terdistribusi dengan baik, memastikan rakyat di desa tidak kena pinjol karena simpan pinjamnya melalui Kopdes Merah Putih, termasuk kebutuhan LPG.

"Intinya bagaimana rakyat desa menggunakan instrumen Kopdes Merah Putih untuk mengakses pemerintah tanpa birokrasi yang panjang,” ucap Sudaryono.

Program percepatan ini dilandasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Diharapkan lebih dari 80.000 koperasi terbentuk, baik melalui pendirian baru, pengembangan koperasi yang sudah ada, maupun revitalisasi koperasi tidak aktif.

Dengan begitu, kata Sudaryono, desa akan menjadi pusat kemandirian ekonomi dan menjadi instrumen nyata untuk mengelola potensi lokal dan menjamin kesejahteraan petani serta masyarakat desa secara langsung.

Hal ini juga diamini oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Zulkifli mengatakan Kopdes Merah Putih akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari kantor koperasi, toko sembako, klinik desa, apotik desa, simpan pinjam, gudang/cold storage dan logistik desa. Kopdes juga bisa dilengkapi dengan usaha lainnya seperti agen pupuk, agen LPG, menyerap gabah dan lain-lain.

”Kopdes Merah Putih akan membangun ekonomi di pedesaan secara keseluruhan. Intinya yang akan dikerjakan Kopdes untuk kemajuan desa, kemajuan rakyat. Presiden tidak ingin rakyat di desa miskin, kurang gizi, pendidikan rendah. Masyarakat harus sehat, cerdas, kuat fisiknya, terpenuhi gizinya, dan ekonominya maju,” ucap Menko Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement