REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Produsen mobil listrik China BYD, telah menjalin kemitraan dengan raksasa minyak milik negara Arab Saudi, Saudi Aramco, setelah resmi memasuki pasar otomotif negara Timur Tengah tersebut tahun lalu.
Saudi Aramco dan BYD sepakat untuk menjajaki kerja sama yang lebih erat dalam teknologi kendaraan elektrifikasi.
Saudi Aramco Technologies Company (SATC), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Saudi Aramco, menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan BYD yang bertujuan untuk mendorong pengembangan teknologi inovatif yang meningkatkan efisiensi dan kinerja lingkungan.
Kolaborasi ini akan memanfaatkan tim penelitian dan pengembangan kedua perusahaan dengan tujuan mencapai terobosan di sektor kendaraan elektrifikasi.
“Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan dan membangun pengalaman R&D Saudi Aramco yang luas dalam solusi energi baru,” kata Ali A. Al-Meshari, wakil presiden senior pengawasan & koordinasi teknologi Saudi Aramco.
Luo Hongbin, wakil presiden senior BYD, mengatakan ia mengharapkan kemampuan R&D mutakhir Saudi Aramco dan BYD dalam kendaraan elektrifikasi untuk mendobrak batasan geografi dan pola pikir untuk menetaskan solusi yang menggabungkan kinerja efisiensi tinggi dengan jejak karbon rendah.
Pemerintah Saudi memiliki rencana agresif terkait elektrifikasi, dengan target 30 persen mobil listrik pada tahun 2030.
Pada tanggal 20 Februari 2024, BYD secara resmi mengumumkan masuknya ke pasar Arab Saudi, di mana mereka meluncurkan Han EV, Atto 3, Seal EV, Qin Plus, dan Song Plus. Atto 3 dikenal sebagai Yuan Plus di Tiongkok.
Toko pertama BYD di Arab Saudi dibuka di ibu kota negara tersebut, Riyadh, pada tanggal 28 Mei 2024. Toko tersebut terletak di jantung distrik Al Ghader.
Toko tersebut dibangun oleh distributor lokal Al-Futtaim Electric Mobility Company dan mencakup ruang pamer, pusat penemuan, dan fungsi pusat layanan.
BYD menjual 1.000.804 kendaraan listrik, termasuk kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV), secara global pada kuartal pertama, naik 59,81 persen dari tahun ke tahun.
Di pasar luar negeri, BYD menjual 206.084 kendaraan listrik baru pada kuartal pertama, naik 110,51 persen dari tahun ke tahun.
BYD mengatakan telah membangun tim yang terdiri dari lebih dari 100 orang di Arab Saudi dan akan membuka lebih banyak toko di sana.