REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) memastikan kesiapan penuh dalam mendukung distribusi logistik nasional yang diprediksi meningkat signifikan selama periode Lebaran. Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani mengatakan permintaan logistik, terutama untuk bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), dan gas LPG, akan mengalami lonjakan tajam.
"Untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan kelancaran operasional," ujar Indra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Indra menyampaikan PTP Nonpetikemas berkomitmen menjaga layanan prima selama 24/7 di seluruh cabang. Perusahaan, lanjut Indra, juga memastikan seluruh pengiriman kargo berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
"Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional, khususnya selama periode Lebaran," ucap Indra.
Indra menambahkan PTP Nonpetikemas terus berinovasi dalam meningkatkan efisiensi layanan kepelabuhanan. Hal ini tercermin dari kinerja pada 2024, yang mana PTP Nonpetikemas memberikan kontribusi yang sangat signifikan yaitu sebesar 39 persen terhadap SPMT Group dengan total troughput mencapai 47.046.785 ton per meter kubik.
"Capaian troughput tersebut terdiri dari kemasan curah kering (47 persen), general cargo (25 persen), curah cair (22 persen), dan bag cargo (enam persen). Terjadi peningkatan troughput yang signifikan di beberapa cabang," sambung Indra.
Pada kemasan general cargo dan bag cargo, lanjut Indra, Cabang Tanjung Priok berhasil mencapai 8.699.527 ton per meter kubik dan menjadi cabang dengan trafik tertinggi, tidak hanya di PTP tetapi juga di seluruh cabang SPMT Group. Pada kemasan curah cair, Indra sampaikan, PTP Nonpetikemas Teluk bayur menjadi cabang dengan capaian troughput tertinggi di PTP dan posisi ke-4 di SPMT Group, yaitu sebesar 2.783.465 ton.
"Pada kemasan curah kering, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok kembali menjadi cabang dengan capaian troughput tertinggi di PTP Nonpetikemas dan tertinggi ketiga di SPMT Group, yaitu sebesar 4.764.341 ton," ucap Indra.
Indra menyampaikan PTP Nonpetikemas berkomitmen meningkatkan produktivitas dan kinerjanya pada tahun ini. Hingga Februari 2025, perusahaan mencatat realisasi throughput sebesar 7.997.334 ton per meter kubik dengan kontribusi terbesar berasal dari Curah Kering (45 persen), General Cargo (27 persen), Curah Cair (21 persen), dan Bag Cargo (tujuh persen).
"Sejumlah cabang juga menunjukkan performa yang baik dengan capaian keseluruhan throughput dan kinerja operasional sampai Februari 2025," lanjut Indra.
Indra mencatat cabang Bengkulu mencatat realisasi troughput 123,82 persen dari RKAP, yaitu sebesar 688.349 ton per meter kubik dan Cabang Tanjung Priok 110,6 persen dari RKAP dengan capaian 2.505.235 ton per meter kubik. Indra mengatakan PTP Nonpetikemas juga mencatat kinerja tertinggi di beberapa kategori kemasan.
Pada curah kering, lanjut Indra, Cabang Bengkulu mencapai 7.445 T/S/D, sementara untuk general cargo, Cabang Tanjung Priok mencatat capaian tertinggi sebesar 2.587 T/S/D. Di kategori curah cair, Cabang Teluk Bayur memimpin dengan 4.351 T/S/D, sedangkan untuk bag cargo, Cabang Tanjung Priok kembali mencatat kinerja terbaik dengan 2.394 T/S/D.
"Hal ini mencerminkan komitmen PTP Nonpetikemas dalam mengoptimalkan layanan terminal nonpetikemas, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Banten, Teluk Bayur, Panjang dan Kijing. Kami akan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional guna mencapai target yang lebih baik di bulan-bulan mendatang," kata Indra.
Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas Fiona Sari Utami optimistis perusahaan dapat menghadapi lonjakan permintaan logistik menjelang Lebaran 2025. Dengan layanan 24/7, ucap Fiona, perusahaan memastikan operasional berjalan lancar serta mendukung distribusi barang secara efisien.
"PTP Nonpetikemas terus berupaya menjaga ketepatan waktu proses bongkar muat dan menjaga kelancaran arus logistik. Kombinasi layanan nonstop 24/7 dan kinerja yang konsisten tidak hanya mendukung peningkatan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Fiona.