Jumat 14 Mar 2025 20:30 WIB

Baru Tiga Bulan 2025, Investor Baru Pasar Modal Capai 780 Ribu

Sampai saat ini total investor pasar modal Indonesia tercatat mencapai 15,6 juta SID.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat sebanyak 780.000 investor baru di pasar modal Indonesia sepanjang tahun sampai periode Maret 2025.
Foto: dok Bjb
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat sebanyak 780.000 investor baru di pasar modal Indonesia sepanjang tahun sampai periode Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat sebanyak 780.000 investor baru di pasar modal Indonesia sepanjang tahun sampai periode Maret 2025. Sehingga, sampai saat ini total investor pasar modal Indonesia tercatat mencapai 15,6 juta Single Investor Identification (SID).

“Kami percaya bahwa pasar modal dapat berperan aktif dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen pada tahun 2029,” ujar Jeffrey di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Baca Juga

Dalam kesempatan ini, Ia menyampaikan bahwa pasar modal Indonesia berpotensi berkontribusi hingga 61 persen melalui aktivitas penggalangan dana, dari kebutuhan investasi tambahan selama lima tahun ke depan, yang diestimasi sebesar Rp 14.000 triliun.

Pihaknya menargetkan kontribusi langsung melalui penggalangan dana dapat mencapai Rp 1.500 triliun selama lima tahun mendatang, melalui inisiatif seperti Intial Public Offering (IPO) Lighthouse Company, penawaran umum Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta efisiensi proses Right Issue.

Sementara itu, pihaknya menargetkan kontribusi tidak langsung melalui peningkatan valuasi perusahaan tercatat yang memberikan leverage untuk pendanaan melalui utang, akan mencapai Rp 6.800 triliun.

“Infrastruktur pasar modal yang efisien juga dapat memainkan peran penting dalam menciptakan multiplier effect terhadap ekonomi nasional,” ujar Jeffrey.

Ia menjelaskan, ekspansi bisnis perusahaan tercatat dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada komponen konsumsi rumah tangga dalam produk domestik bruto (PDB).

“Kontribusi perusahaan tercatat, baik melalui setoran pajak yang mencapai Rp 185 triliun maupun dividen kepada para investor yang mencapai Rp 367 triliun pada tahun 2023, menjadi bukti nyata dampak positif pasar modal bagi perekonomian,” ujar Jeffrey.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement