Selasa 11 Mar 2025 16:48 WIB

Pertamina Prediksi Kenaikan Permintaan BBM Saat Ramadhan-Idul Fitri

Untuk BBM jenis Pertamax diprediksi mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen.

Untuk BBM jenis Pertamax diprediksi mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen dari semula 18.606 kiloliter per hari menjadi 21.745 kiloliter per hari. (ilustrasi)
Foto: Pertamina
Untuk BBM jenis Pertamax diprediksi mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen dari semula 18.606 kiloliter per hari menjadi 21.745 kiloliter per hari. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga memprediksi adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis produk Pertamax, Turbo, Pertamax Green, Dex dan Pertalite saat periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025.

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (11/3/2025), menjelaskan untuk BBM jenis Pertamax diprediksi mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen dari semula 18.606 kiloliter per hari menjadi 21.745 kiloliter per hari.

Baca Juga

Permintaan Pertamax Turbo naik 15 persen dari 734 kiloliter per hari menjadi 844 kiloliter per hari, Pertamax Green naik 93,3 persen dari 17 kiloliter per hari menjadi 33 kiloliter per hari, sementara untuk Dex dan Pertalite masing-masing mengalami kenaikan permintaan menjadi 816 kiloliter per hari, dan 82.969 kiloliter per hari.

"Dex diperkirakan mengalami kenaikan 3,2 persen, Pertalite diperkirakan mengalami kenaikan 11,4 persen," ujar dia.

Sementara untuk jenis bahan bakar yang diprediksi mengalami penurunan yakni Dexlite dan Solar, masing-masing menjadi 1.818 kiloliter per hari dan 37.763 kiloliter per hari. Selain itu, ia menyampaikan pihaknya juga memprediksi adanya peningkatan konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) oleh masyarakat, dari semula 28.412 metrik ton per hari menjadi 30.240 metrik ton per hari.

Mars Ega menyatakan guna mengoptimalkan pelayanan saat periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, pihaknya akan membentuk satuan tugas (Satgas) mulai 17 Maret hingga 13 April yang bertujuan untuk memastikan ketahanan stok pada periode tersebut.

"Satgas ini terintegrasi di Command Center di Pertamina Digital Hub, sehingga seluruh operasional dapat dilakukan monitoring secara tersentralisasi. Selain itu, di awal, satgas ini seluruh tim kami melakukan quality control assurance untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM maupun LPG yang disalurkan kepada masyarakat tepat jumlah, tepat kualitas sesuai standar yang berlaku," kata dia.

Untuk Pertalite memiliki ketahanan stok rata-rata selama 20 hari, Pertamax memiliki ketahanan 26 hari, Biosolar 21 hari, Avtur 30 hari, dan LPG 13,9 hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement