Kamis 06 Mar 2025 17:12 WIB

Rupiah Melemah Dipengaruhi Ketetapan Kebijakan Tarif AS terhadap China

Nilai tukar rupiah menjadi Rp 16.340 per dolar AS dari Rp 16.313 per dolar.

Terjadi pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (6/3/2025).
Foto: Dok Republika
Terjadi pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (6/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengatakan, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (6/3/2025), dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap China.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Kamis melemah hingga 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp 16.340 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.313 per dolar AS.

Walaupun pada hari ini Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan selama satu bulan atas tarif baru sebesar 25 persen terhadap Kanada Meksiko, namun tidak terhadap Negeri Tirai Bambu.

“Presiden AS Donald Trump tidak membuat pengecualian dalam tarif 20 persennya terhadap Tiongkok, yang memicu kemarahan dan pembalasan dari Beijing,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.

AS memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.

Menyikapi kebijakan itu, China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya sendiri.

Kanada juga akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap produk-produk Amerika yang bernilai 155 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.538 triliun) sebagai tanggapan pemberlakuan tarif impor 25 persen dari AS. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memastikan bahwa tarif impor terhadap produk AS itu akan terus diberlakukan hingga tarif serupa oleh AS dibatalkan.

Begitu pula dengan Meksiko yang bakal menjatuhkan tarif balasan terhadap produk-produk yang diimpor dari Negeri Paman Sam usai Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 25 persen untuk produk Meksiko.

Berdasarkan perkembangan terbaru, Trump disebut berencana untuk mengecualikan tarif terhadap produk pertanian tertentu yang dikenakan terhadap Kanada dan Meksiko. Selain itu juga potensi penghapusan tarif 10 persen pada impor energi Kanada seperti minyak mentah dan bensin.

Di sisi lain, pasar menunggu rilis data Ketenagakerjaan Non-Pertanian AS bulan Februari 2025 yang bakal menjadi isyarat tentang keputusan suku bunga AS pada Jumat (7/3/2025) besok.

“Setiap tanda-tanda kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang merupakan hal positif bagi dolar,” ujar Ibrahim.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp 16.315 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.371 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement