Selasa 25 Feb 2025 10:51 WIB

Dirut Pertamina Raih Green Leadership Utama dari KLH

Dalam mendukung pemanfaatan energi bersih, Pertamina bangun DEB di 159 desa.

Dirut Pertamina Simo Aloysius Mantiri mendapatkan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Foto: Pertamina
Dirut Pertamina Simo Aloysius Mantiri mendapatkan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri berhasil meraih penghargaan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Penghargaan diberikan dalam acara Anugerah Lingkungan PROPER yang digelar di Sasono Langen Budoyo, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (24/2/2025).

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan penghargaan ini merupakan wujud komitmen Pertamina untuk terus mendorong pembangunan berkelanjutan dan komitmen dalam pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

“Saya persembahkan penghargaan ini untuk seluruh Perwira Pertamina yang terus-menerus memberikan kerja terbaik bagi kemajuan perusahaan, kehidupan sosial seluruh masyarakat yang semakin maju dan kelestarian lingkungan,” ujar Simon dikutip Selasa (25/2/2025).

Simon menegaskan, sebagai BUMN, Pertamina terus berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi yang dijalankan melalui berbagai Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).

Berbagai Program TJSL dijalankan Pertamina antara lain kebermanfaatan energi untuk pangan sehat dan berkelanjutan, pengembangan UMKM, pemberdayaan difabel, dan Desa Energi Berdikari.

Dalam mendukung pangan sehat, sepanjang 2024, Pertamina menanam lebih dari 8 juta mangrove dan pohon produktif yang berhasil memproduksi 15.762,6 ton produksi pangan per tahun.

Pertamina juga memberikan edukasi yang menjangkau 35 ribu peserta melalui Program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), serta penanganan gizi kepada 18 ribu bayi.

Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Pertamina memberikan fasilitas permodalan kepada 73 ribu UMKM memberikan lapangan kerja kepada 36 ribu orang. Pendapatan UMKM pun meningkat dengan nilai mencapai Rp 24 miliar per tahun.

Selain itu, Pertamina memberdayakan 22 ribu UMKM Perempuan di mana 2.500 UMKM berhasil naik kelas melalui UMK Academy dan Rumah BUMN Pertamina. Sebanyak 2.900 Sahabat Difabel usahanya telah meningkat dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1,9 miliar.

Dalam mendukung pemanfaatan energi bersih, Pertamina membangun Desa Energi Berdikari (DEB) di 159 desa di seluruh Indonesia yang memberikan dampak positif bagi 35.746 kepala keluarga (KK). Program DEB menghasilkan energi bersih 733.559 watt peak (Wp) per tahun, serta biogas dan metana 846.180 metrik ton per tahun.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Program TJSL merupakan komitmen Pertamina mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) sekaligus menjalankan Asta Cita Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia, mewujudkan swasembada energi dan swasembada pangan, serta menggerakkan perekonomian nasional.

“Pertamina terus berinovasi dalam menjalankan Program TJSL. Sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan, kami berharap TJSL Pertamina bisa menciptakan multiplier effect sehingga berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement