Sabtu 22 Feb 2025 12:31 WIB

Kinerja Himbara Tetap Solid di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Kinerja anggota Himbara yakni BRI, Mandiri, BNI, dan BTN tumbuh positif.

Ketua Umum Himbara yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso.
Foto: bri
Ketua Umum Himbara yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus menunjukkan kinerja fundamental yang solid di tengah tantangan dinamika ekonomi global. Ketua Umum Himbara yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan Himbara berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas layanan perbankan dan fundamental kinerja dengan tata kelola yang baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

“Di tengah dinamika tantangan ekonomi global, fundamental kinerja Himbara sangat solid. Di samping itu, Himbara juga memastikan seluruh layanan operasional perbankan berjalan dengan lancar dan aman, sehingga nasabah tetap mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan keuangan,” ujar Sunarso, melalui siaran pers, Sabtu (22/2/2025).

Sunarso menegaskan seperti halnya bank swasta, Himbara juga berperan dalam program penjaminan simpanan yang dikelola oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, bank-bank Himbara berada di bawah pengawasan ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Dengan partisipasi dalam program ini serta penerapan tata kelola yang baik, nasabah dapat merasa tenang karena dana mereka terjamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bank-bank Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BTN telah mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 dan menunjukkan kinerja yang  solid. Hal tersebut tercermin dari capaian kinerja keuangan yang diantaranya adalah kemampuan mencetak laba, pertumbuhan Kredit yang sehat, serta peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Berdasarkan laporan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2024, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan laba positif. Diantaranya BRI yang berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 60,64 triliun, Mandiri sebesar Rp 55,78 triliun, BNI sebesar Rp 21,5 triliun dan BTN mencetak laba sebesar Rp 3 triliun.

Dari sisi kredit, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit positif di berbagai segmen, diantaranya BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun, tumbuh 6,97 persen YoY, dengan 81,97 persen disalurkan kepada segmen UMKM.

Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp 1.670,55 triliun atau meningkat 19,5persen YoY, dengan segmen wholesale sebagai motor utama pertumbuhan. BNI membukukan pertumbuhan kredit 11,6persen YoY menjadi Rp 775,87 triliun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan ekspansi kredit yang prudent. BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3 persen YoY, dari Rp 333,69 triliun menjadi Rp 357,97 triliun, dengan mayoritas kredit berasal dari segmen KPR, baik subsidi maupun non-subsidi.

Peningkatan kredit tersebut juga didukung oleh likuiditas yang memadai, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang positif di seluruh bank Himbara. BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp 1.365,45 triliun, dengan CASA mencapai 67,30 persen atau Rp 918,98 triliun. 

Mandiri mencatatkan simpanan sebesar Rp 1.699 triliun, tumbuh 7,73 persen YoY, dengan CASA mendominasi 80,3 persen dari total DPK. Demikian juga dengan BTN yang membukukan pertumbuhan DPK 9,1 persen YoY, dari Rp 349,93 triliun menjadi Rp 381,67 triliun, dengan rasio CASA sebesar 54,1 persen.

BNI pun juga terus memperkuat basis pendanaannya, terutama dari segmen Tabungan ritel. Tercatat, tabungan BNI tumbuh sebesar 11persen secara tahunan, dari Rp 232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 258 triliun pada tahun 2024.

"Kinerja Himbara yang sangat solid tersebut menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan tata kelola yang baik telah menjadi modal kuat bagi Himbara untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis,” kata Sunarso.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement