Selasa 21 Jan 2025 15:41 WIB

100 Hari Kerja Prabowo: Kolaborasi BUMN Dukung Pertahanan dan Swasembada Pangan

Erick memastikan kolaborasi ini bertujuan memastikan keberlanjutan produksi pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat konferensi pers terkait persiapan Angkutan Lebaran 2025 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat konferensi pers terkait persiapan Angkutan Lebaran 2025 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan capaian signifikan dalam memperkuat pertahanan keamanan serta mencapai swasembada di sektor pangan di 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Erick mengatakan kolaborasi Kementerian BUMN dengan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, dan Kementerian Perdagangan merupakan salah satu kunci utama keberhasilan tersebut.

"Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan pertahanan dan swasembada pangan merupakan hasil dari kolaborasi dan komitmen yang kuat di bawah arahan Presiden Prabowo," ujar Erick di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Baca Juga

BUMN, lanjut Erick, mendukung penuh dan berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program swasembada pangan. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, sambung Erick, Kementerian BUMN dengan Kementerian terkait bekerja secara intensif untuk berbagai inisiatif strategis guna mewujudkan cita- cita besar Indonesia dalam memperkuat pertahanan keamanan serta mencapai swasembada pangan untuk Indonesia yang lebih aman, mandiri, dan sejahtera.

Erick membeberkan empat kolaborasi yang telah dilakukan Kementerian BUMN dalam mendukung program pertahanan keamanan dan swasembada pangan. Pertama, kolaborasi Kementerian BUMN dengan Kementerian Pertahanan dalam penguatan sistem pertahanan keamanan. "Sejak awal masa pemerintahan, Kementerian BUMN telah memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Pertahanan untuk mempercepat proses produksi dan penyediaan alutsista melalui BUMN yang bergerak di sektor manufaktur pertahanan," sambung Erick. 

Erick menyampaikan kolaborasi ini mencakup berbagai perusahaan BUMN seperti Pindad, yang bertanggung jawab untuk menyediakan produk pertahanan darat; PT PAL untuk pertahanan laut; PT Dirgantara Indonesia untuk pertahanan udara; dan PT Dahana yang memproduksi bahan baku munisi. Erick menyebut BUMN ini bekerja bersama untuk mendukung kebutuhan sistem pertahanan yang  semakin maju, guna menjaga kedaulatan Indonesia. 

"Langkah ini juga mengarah pada penguatan industri dalam negeri yang tidak hanya mengandalkan impor, namun dapat memproduksi alat pertahanan yang dibutuhkan di dalam negeri, memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kemandirian teknologi pertahanan Indonesia," ucap Erick. 

Erick mengatakan Kementerian BUMN juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kepala Badan Pangan Nasional untuk mendukung swasembada pangan. Erick memastikan kolaborasi ini bertujuan memastikan keberlanjutan produksi pangan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat.

"Kementerian BUMN mendorong sinergi antara BUMN, seperti Bulog, RNI, dan Pupuk Indonesia. Berbagai langkah telah diambil untuk memperkuat sektor pangan," lanjut Erick. 

Erick menyampaikan Bulog sebagai off-taker pangan utama, bekerja sama dengan kementerian terkait untuk memastikan distribusi pangan yang tepat sasaran, sementara Pupuk Indonesia berfokus pada penyediaan pupuk yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan hasil pertanian. 

Selain itu, sambung Erick, PTPN mendukung alokasi lahan pertanian strategis yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Indonesia. Kolaborasi ketiga ialah sinergitas Kementerian BUMN dengan Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan efisiensi logistik. Erick menyampaikan Kementerian BUMN juga berperan aktif dalam mendorong sektor logistik yang efisien untuk mendukung swasembada pangan, energi, dan hilirisasi produk dalam negeri. 

"Kolaborasi ini sangat penting, di mana sektor transportasi dan logistik didorong untuk lebih efisien," ungkap Erick. 

Erick menyampaikan Pelindo, KAI, dan InJourney Airports, yang merupakan bagian dari BUMN, berkontribusi besar dalam mengurangi biaya logistik, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok. Sebagai contoh, ucap Erick, KAI memperkuat sistem transportasi berbasis rel, memungkinkan distribusi logistik menjadi lebih efisien melalui integrasi moda transportasi antardaerah. 

"Pelindo juga berperan penting dalam pengelolaan pelabuhan yang  mendukung kelancaran ekspor-impor, termasuk distribusi bahan pangan dan energi yang vital bagi perekonomian Indonesia," ucap Erick. 

Terakhir, Erick menyampaikan Kementerian BUMN juga telah berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mendukung hilirisasi industri serta swasembada energi dan pangan. Erick mengatakan Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung efisiensi logistik.

"Infrastruktur yang lebih baik, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan fasilitas lainnya, memungkinkan distribusi barang dan energi menjadi lebih murah dan lebih cepat, yang pada gilirannya mendukung kebutuhan industri dan sektor pangan nasional," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement