Kamis 16 Jan 2025 13:57 WIB

Suku Bunga BI Turun, Apindo Optimistis Bisa Dukung Daya Beli

Ini merupakan upaya suportif untuk mempertahankan geliat ekonomi nasional.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani.
Foto: REPUBLIKA/DARMAWAN
Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan langkah Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemangkasan pada suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen merupakan upaya suportif untuk mempertahankan geliat ekonomi nasional di tengah stagnasi daya beli. Menurut Apindo, dengan penurunan suku bunga ini, pihaknya berharap daya beli masyarakat dan kinerja pasar dalam negeri bisa terus stabil. Sehingga, pelaku usaha lebih percaya diri untuk mempertahankan atau memperluas bisnisnya dalam jangka pendek.

"Kami melihat kebijakan ini sebagai salah satu stimulus yang bisa efektif untuk mempertahankan kinerja ekonomi yang ada agar tidak semakin melambat di tengah tekanan yang ada terhadap daya beli pasar domestik," ujar Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga

Terkait implikasi langsung dari penurunan suku bunga acuan terhadap kegiatan usaha di sektor riil, dikatakan Shinta, sebetulnya tidak terlalu banyak berdampak. Hal ini karena pihaknya perlu melihat sejauh mana penurunan suku bunga acuan tersebut mempengaruhi suku bunga pinjaman usaha.

"Biasanya butuh waktu 6-12 bulan tergantung kecepatan dan besaran penurunan suku bunga acuan yang terjadi. Terlebih penurunan suku bunga yang terjadi saat ini juga gradual atau sedikit-sedikit," kata dia.

Meski demikian, ia menyampaikan tren penurunan suku bunga yang terjadi sejak akhir tahun lalu, memberikan semangat dan menarik bagi pelaku usaha karena menjadi sentimen yang positif terhadap pasar.

Apindo berharap penurunan suku bunga pinjaman riil lebih lanjut dapat dilakukan hingga suku bunga pinjaman di Indonesia bisa berada pada level yang kompetitif dengan negara-negara peer group di ASEAN-5.

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila hal tersebut dilakukan, pebisnis dalam negeri akan lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi, khususnya di tengah peningkatan beban usaha dan tuntutan penyesuaian kebijakan ekonomi baik di domestik maupun global.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen adalah untuk mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan di dalam negeri.

"This is the timing untuk menurunkan suku bunga, supaya bisa menciptakan growth story yang lebih baik," kata Perry dalam konferensi pers hasil konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement