Selasa 14 Jan 2025 23:10 WIB

Startup yang Dipimpin Perempuan Catat Rekor Baru di Aurora Tech Award 2025

Aurora Tech catat lebih dari 2.000 perempuan pendiri startup di negara berkembang

Aurora Tech Award, penghargaan tahunan yang dirancang untuk merayakan pendiri perempuan paling berani dan inovatif di pasar negara berkembang, telah mengumumkan daftar 120 pendiri terbaik untuk tahun 2025. Tahun ini, penghargaan tersebut mencetak rekor dengan total 2.018 pendaftar dari 116 negara, dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Foto: dok istimewa
Aurora Tech Award, penghargaan tahunan yang dirancang untuk merayakan pendiri perempuan paling berani dan inovatif di pasar negara berkembang, telah mengumumkan daftar 120 pendiri terbaik untuk tahun 2025. Tahun ini, penghargaan tersebut mencetak rekor dengan total 2.018 pendaftar dari 116 negara, dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aurora Tech Award, penghargaan tahunan yang dirancang untuk merayakan pendiri perempuan paling berani dan inovatif di pasar negara berkembang, telah mengumumkan daftar 120 pendiri terbaik untuk tahun 2025. Tahun ini, penghargaan tersebut mencetak rekor dengan total 2.018 pendaftar dari 116 negara, dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

Negara-negara teratas yang mendominasi daftar panjang ini adalah Nigeria, Brasil, dan Amerika Serikat, dengan Mesir di posisi kedua. Selain itu, Kolombia, Kenya, Inggris Raya, India, dan Kazakhstan juga turut memberikan kontribusi signifikan, mencerminkan keragaman geografis para pendaftar.

Head of Aurora Tech Awards Isabella Ghassemi-Smith mengatakan Aurora Top 120 adalah inisiatif baru yang diperkenalkan tahun ini. Dalam periode tiga bulan, pihaknya berhasil menarik lebih dari 2.000 pendaftar perempuan pendiri yang membangun bisnis inovatif di pasar negara berkembang.

"Mereka adalah sosok yang siap membentuk masa depan industri dan negara mereka," ujar dia.

Penghargaan ini semakin mendapat pengakuan global, termasuk dari perusahaan modal ventura. Jumlah mitra VC meningkat dari 23 menjadi 35 tahun ini, dengan mitra baru dari Mesir, Brasil, dan Pakistan. Hal ini mempertegas relevansi Aurora Tech Award dalam mendukung para pendiri perempuan melalui peluang bimbingan, penggalangan dana, dan akses jaringan.

Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, mengungkapkan apresiasinya terhadap penghargaan ini. “Inisiatif seperti ini tidak hanya mengapresiasi kerja keras para pendiri perempuan, tetapi juga menjadi motivasi bagi pengusaha lainnya untuk mencapai dampak sosial dan lingkungan yang luar biasa,” katanya.

Di antara Aurora Top 120, sektor healthtech menjadi yang paling dominan dengan 30 startup yang berfokus pada inovasi di bidang kesehatan. Selain itu, agritech, edtech, dan e-commerce juga menunjukkan perkembangan signifikan. Startup agritech kebanyakan berasal dari Afrika, sementara HR-tech didominasi oleh Brasil, Singapura, dan Inggris. Di sektor energi terbarukan, Kolombia dan Irak menjadi perwakilan utama.

Berikut sorotan regional dari Aurora Tech Award 2025:

Amerika Serikat: 15 pendaftar, sebagian besar di sektor healthtech, ecotech, dan foodtech.

Kolombia: Menonjol dalam energi terbarukan, edtech, dan ecotech.

Inggris: Fokus pada travel-tech, HR-tech, dan healthtech.

Peningkatan partisipasi perempuan dalam kewirausahaan mencerminkan tren global yang positif. Menurut data Global Entrepreneurship Monitor (GEM), tingkat aktivitas startup perempuan meningkat dari 6,1 persen (2001–2005) menjadi 10,4 persen (2021–2023) di 30 negara. Afrika menjadi wilayah dengan momentum terkuat, di mana negara-negara seperti Angola dan Togo mencatat tingkat kewirausahaan perempuan yang melampaui pria.

Penelitian oleh BCG menunjukkan bahwa startup yang dipimpin perempuan lebih efisien dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dolar yang diperoleh menghasilkan 78 sen pendapatan, dibandingkan dengan 31 sen pada startup yang dipimpin pria. Selain itu, startup perempuan mencatat pendapatan kumulatif 10 persen lebih tinggi dalam lima tahun pertama operasi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement