Selasa 07 Jan 2025 11:00 WIB

Dibuka Menguat, Gerak IHSG Diprediksi Masih Berat

IHSG dibuka menguat 3,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.084,25.

Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/1/2025), diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari domestik maupun global. IHSG dibuka menguat 3,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.084,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,13 poin atau 0,14 persen ke posisi 825,05.

"IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga

Dari dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (6/1), meliputi asumsi dasar makro dan tutup buku APBN 2024. Tercatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar 2,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Adapun, seluruh asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2024 meleset dari target.

Pertama, dari inflasi yang diasumsikan mencapai 2,8 persen year on year (yoy), namun realisasi akhir tahun, IHK hanya tumbuh 1,57 persen (yoy). Kedua, nilai tukar rupiah diasumsikan Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS), tetapi yang terjadi nilai tukar rupiah hingga penghujung tahun lalu masih betah di atas Rp 16.000 per dolar AS.

Terakhir, dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan bisa mencapai 5,2 persen (yoy), tampaknya tidak akan mencapai target, tetapi Sri Mulyani mengatakan akan mencapai sesuai outlook di kisaran 5 persen (yoy).

Data ekonomi terdekat yang akan dirilis adalah cadangan devisa dan penjualan motor periode Desember 2024 pada Rabu (8/1) pekan ini.

Dari mancanegara, pada hari ini pukul 22.00 WIB akan ada rilis data PMI terkait Jasa di AS oleh ISM, dengan konsensus memperkirakan ISM Jasa akan naik menjadi 53,5 pada Desember 2024, dibandingkan pada November 2024 sebesar 52,1.

Spekulasi mengenai kebijakan tarif Donald Trump yang lebih selektif dari perkiraan awal diyakini berdampak positif terhadap ekonomi AS. Kondisi ini memperkecil kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan lebih dari dua kali pada tahun 2025.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup menguat pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 naik 32,96 poin atau 0,56 persen ditutup di level 5.975,98, indeks Nasdaq Composite (IXIC) naik 243,30 poin atau 1,24 persen menjadi 19.864,98, dan indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 22,40 poin, atau 0,05 persen ke posisi 42.709,73.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 937,08 poin atau 2,38 persen ke level 40.244,13, indeks Shanghai menguat 4,01 poin atau 0,13 persen ke posisi 3.210,93, indeks Kuala Lumpur menguat 1,18 poin atau 0,07 persen ke posisi 1.626,65, dan indeks Straits Times menguat 10,07 poin atau 0,26 persen ke 3.831,91.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement