Jumat 06 Dec 2024 00:26 WIB

Erick Petakan Struktur Holding B untuk Dukung Asta Cita Prabowo

BUMN akan terus mengevaluasi struktur holding untuk mendukung program pembangunan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons usulan Komisi VI DPR agar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) diubah dari operating holding menjadi strategic holding. Erick menjelaskan pengkajian terkait peran holding, baik sebagai strategic maupun operating holding, merupakan salah satu fokus kementeriannya untuk lima tahun ke depan. 

“Memang salah satu program ke depan yang kita sedang rapikan lagi dan akan juga kita paparkan ke Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa program-program besar apa yang kita sedang akan inisiasi untuk mendukung program Asta Cita beliau, yang menyambung dengan sektor pangan, energi, dan lain-lain,” ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/12/2024). 

Baca Juga

Erick mengatakan Kementerian BUMN akan terus mengevaluasi struktur holding untuk mendukung program pembangunan nasional, khususnya yang berkaitan dengan sektor pangan dan energi, sesuai dengan visi Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Erick memastikan akan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap holding-holding yang sudah dibentuk, termasuk SIG. 

"Review untuk strategic holding dan operational holding itu juga menjadi bahan review kita beberapa tahun ke depan. Karena dulu, waktu kita gabungkan klasternya dari 24 klaster menjadi 12 klaster, kan kita belum melakukan generic holdingnya. Ini hanya merger dan konsolidasi, belum operationnya," ucap Erick.

Menurut Erick, langkah ke depan adalah mendefinisikan tipe holding yang lebih efektif untuk dijalankan. Selain SIG, Erick juga menyinggung beberapa inisiatif lainnya, seperti dorongan merger di sektor transportasi dan logistik, termasuk Pelni, Pelindo, dan ASDP, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan daya saing korporasi BUMN.

"Di lima tahun ke depan ini kita akan men-define holding yang lebih bisa dijalankan seperti tipe apa, apakah itu strategic ataupun operating," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut. 

Erick juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dan analisis menyeluruh untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan korporasi BUMN. 

"Kita lagi lihat mengenai data, numbers, SOP, penugasan, nah ini kita coba lihat secara helicopter view, jadi itu tidak hanya oh strategic, jadi kita harus sama-sama melihatnya secara komprehensif," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement