REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejalan dengan komitmen untuk mendorong literasi keuangan serta mendorong perempuan Indonesia kuat secara finansial, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengadakan kegiatan ‘Financial Literacy for Women’ di Jakarta. Kegiatan ini bertajuk “Pintar Kelola Keuangan, Masa Tua Aman”.
Kegiatan ini menjangkau lebih dari 1.000 peserta yang hadir, baik secara langsung maupun secara daring melalui platform Zoom dan YouTube.
Kegiatan ini merupakan rangkaian program ‘Financial Literacy for Women’ yang telah berlangsung di beberapa kota besar di Indonesia sejak Agustus 2024. Kota itu antara lain Kendal, Pekalongan, Bogor, Tangerang, Purwakarta, Batam, dan Jakarta.
Program Financial Literacy for Women telah menjangkau lebih dari 6.000 peserta. Adapun sejak diluncurkan di tahun 2009, program ini telah menjangkau lebih dari 65 ribu peserta perempuan dan lebih dari 20 juta awareness di media sosial.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong literasi keuangan dan asuransi bagi perempuan Indonesia, sehingga perempuan dapat semakin mandiri secara ekonomi, merencanakan masa depan dengan lebih baik, dan memperkuat ketahanan keuangan keluarga dalam jangka panjang.
"Prudential percaya bahwa perempuan Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong perekonomian keluarga dan negara," kata Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer, Prudential Indonesia.
Perempuan Indonesia yang melek finansial, termasuk asuransi, serta cerdas merencanakan keuangan individu dan keluarganya, akan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko kehidupan. Prudential secara konsisten berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah kali ini, untuk menjangkau semakin banyak perempuan Indonesia agar melek keuangan sehingga mereka bisa semakin berdaya secara finansial.
Inisiatif ini juga sejalan dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dari OJK guna meningkatkan literasi keuangan dan asuransi secara merata di Indonesia. “Kami percaya asuransi tidak boleh hanya dilihat sebagai produk keuangan, tetapi sebagai jaring pengaman penting yang melindungi keluarga dari berbagai risiko ke depannya. Sehingga dengan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengelola keuangannya, maka dapat mewujudkan kondisi finansial yang lebih tangguh dan sejahtera,” tambah Karin.