Rabu 30 Oct 2024 16:20 WIB

Usai Temui Menhub, AHY Tegaskan Pembangunan Transportasi tak Hanya Jawasentris

AHY tak ingin biaya pembangunan lebih mahal akibat ongkos logistik yang besar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan konstruksi proyek LRT, (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan konstruksi proyek LRT, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki peran penting dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan menekan tingginya biaya logistik. AHY menyampaikan hal ini selaras dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang mendorong pemerataan ekonomi.

"Jadi bukan hanya (Pulau) Jawa karena kita tidak ingin menjadi Jawasentris, tapi kita ingin membangun Indonesia dengan sama baiknya agar ekonomi tumbuh, kesejahteraan meningkat, dan itu terdistribusi secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua," ujar AHY saat konferensi pers bersama Menteri Perhubungan Dody Purwagandhi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

 

Dalam pertemuan tersebut, AHY mendengarkan program 100 hari kerja Kemenhub terkait sejumlah proyek infrastruktur transportasi darat, laut, udara, maupun perkeretaapian. AHY mengapresiasi rencana Menhub Dody Purwagandhi yang akan memangkas ratusan aplikasi di sektor transportasi. 

 

"Tadi Pak Menteri (Perhubungan) juga menyampaikan akan dilakukan simplifikasi dari ratusan aplikasi yang dikembangkan selama ini menjadi jauh lebih sederhana sehingga tidak memusingkan dan semakin membuat segala sesuatunya lebih transparan, akuntabel, dan efisien," ucap AHY. 

 

AHY menyampaikan biaya logistik yang tinggi menjadi tantangan bagi Indonesia. AHY tak ingin biaya pembangunan menjadi lebih mahal akibat ongkos logistik yang besar. 

 

AHY juga sempat berkunjung ke Maritime Coordination Center (MCC) atau pusat komando dan pengendalian perhubungan laut. AHY menyampaikan Kemenhub melalui MCC telah memiliki database yang mumpuni dalam melihat mobilitas di wilayah perairan Indonesia, mulai dari data jumlah dan jenis kapal, hingga tracking kapal Indonesia di wilayah perairan internasional.

 

"Nah yang juga tidak boleh lupa adalah masyarakat berharap menjadi semakin efisien, sehingga datanya, sistem digitalnya harus terus diupdate, diperbaiki, disempurnakan," kata AHY. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement