Senin 28 Oct 2024 18:59 WIB

Kementan Ajak Investor Uni Eropa Garap Potensi Pertanian Indonesia

Pemerintah sedang fokus membangun ketahanan panga nasional.

Warga membawa selada air yang baru dipanen di area ladang basah kawasan Curug Bubrug Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/10/2024).
Foto: Edi Yusuf
Warga membawa selada air yang baru dipanen di area ladang basah kawasan Curug Bubrug Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengajak para pengusaha dan investor Uni Eropa untuk menggarap potensi besar yang ada di sektor pertanian Indonesia. Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi, rempah-rempah, dan kakao.

Menurut dia, dengan menerapkan teknologi pertanian modern dari Uni Eropa, Indonesia bisa meningkatkan produktivitas, kualitas, dan nilai tambah dari komoditas-komoditas tersebut. “Indonesia, dengan sumber daya yang melimpah, lokasi yang strategis, dan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan, menawarkan lahan yang subur bagi kolaborasi semacam itu,” kata dia dalam acara Forum Bisnis Agripangan Uni Eropa-Indonesia di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Ia menuturkan bahwa meningkatnya permintaan masyarakat Indonesia terhadap produk olahan susu dan daging sapi berkualitas tinggi juga membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan dari Uni Eropa untuk berinvestasi di sektor peternakan di Indonesia. Menurut Heru, teknologi pengembangbiakan, produksi, dan pengolahan modern dari Uni Eropa dapat membantu memenuhi permintaan masyarakat Indonesia terhadap daging sapi dan susu sekaligus meningkatkan kualitas produk peternakan di Indonesia.

Selain itu, Uni Eropa juga dinilai memiliki rekam jejak yang panjang dan keahlian mendalam dalam bidang peternakan susu dan daging sapi. Keahlian ini disebutnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk pangan yang aman, berkualitas tinggi, dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, sekaligus mendorong pembangunan di pedesaan dan pertumbuhan ekonomi.

“Kepada para pengusaha dan investor EU, saya mendorong Anda untuk mempertimbangkan lanskap yang menjanjikan di Indonesia. Inovasi, pengetahuan, dan praktik berkelanjutan kalian sangat penting untuk membangun sistem pertanian yang tangguh yang akan menguntungkan kedua pihak,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Heru menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian tengah fokus pada upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Upaya ini mencakup identifikasi dan implementasi strategi untuk mengubah sistem pertanian agar dapat menyediakan pangan yang berkelanjutan, bergizi, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia berharap forum bisnis tersebut dapat mengeksplorasi peluang investasi potensial di sektor-sektor pangan.

“Dengan bermitra dengan para pemangku kepentingan Indonesia, kita dapat membuka rantai pasokan baru, meningkatkan produktivitas, akses pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen global yang terus berkembang,” katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement